news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Samsung, Oppo, Asus, Masih Kuasai Pasar Smartphone Indonesia

22 Juli 2017 10:21 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
ADVERTISEMENT
Industri ponsel pintar Indonesia semakin ketat dengan semakin banyak brand yang bersaing di bisnis ini. Meski begitu, Samsung dan Oppo masih kokoh berada di posisi teratas pasar smartphone Indonesia pada awal tahun 2017 ini. Dalam data yang dikeluarkan lembaga riset IDC, total penjualan ponsel di Indonesia pada kuartal pertama 2017 mencapai 7,3 juta unit. Angka penjualan itu tumbuh sebesar 13 persen dari tahun ke tahun, tapi menurun 15 persen dari kuartal ke kuartal. Untuk posisi lima produsen ponsel pintar teratas di Indonesia, IDC mengungkapkan secara berurutan adalah Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo-Motorola. "Pasar smartphone di Indonesia kini sudah berubah dengan aksi agresif dari vendor-vendor asal China dengan strateginya, yang bukan hanya soal lini produk tapi juga pemasaran dan kegiatan secara keseluruhan," ujar Risky Febrian, Associate Market Analyst Indonesia Client Devices, dalam situs IDC. Menurut IDC, produsen ponsel asal China berfokus baik di lini atas maupun bawah dari aktivitas pemasarannya, yang utamanya menyasar billboard, poster, iklan televisi, dan sebagainya. Selain itu, beberapa di antaranya juga menyewa brand ambassador, seperti yang kita lihat dari Oppo, Vivo, dan Asus. Hal ini membuat produsen ponsel lokal kewalahan menghadapi gempuran itu, meski Advan masih mampu bertahan di posisi keempat. Oleh karena itu, vendor lokal kebanyakan lebih menyasar daerah-daerah pedesaan di Tanah Air dan juga ponsel kelas bawah.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dirilis IDC, pangsa pasar vendor ponsel asal China terus meningkat setiap tahunnya, mulai dari kuartal pertama 2015 hingga 2017. Kini, pangsa pasar vendor China mencapai 31 persen pangsa pasar, sementara untuk global sebesar 47 persen, dan lokal 17 persen. "Ke depannya, kompetisi akan semakin ketat di ponsel segmen menengah dengan hadirnya BlackBerry dan Xiaomi yang masuk lagi di kuartal satu 2017, juga Nokia dari HMD Global yang akan segera masuk," lanjut Risky.