Tak Semua Pemain Super Mario Run Rela Bayar untuk Level Berikutnya

Seseorang menunjukan tampilan game keluaran terbaru dari Nintedo, Super Mario Run (Foto: Reuters)

Game yang mengawali ambisi Nintendo untuk merambah bisnis perangkat mobile, Super Mario Run, tampaknya tidak memenuhi ekspektasi dari perusahaan asal Jepang tersebut. Presiden Nintendo, Tatsumi Kimishima, mengatakan pendapatan dari Super Mario Run ternyata lebih rendah dari yang diperkirakan pada awalnya. Meski begitu, Kimishima mengatakan Super Mario Run akan terus dikembangkan oleh Nintendo. Super Mario Run memang menjadi game mobile yang cukup populer belakangan ini setelah diluncurkan untuk perangkat iOS pada 15 Desember 2016. Jumlah unduhan untuk game ini pun terbilang tinggi di App Store, yaitu sebanyak 78 juta kali.

Game mobile Super Mario Run garapan Nintendo resmi meluncur di perangkat iPhone pada Jumat (16/12). (Foto: SuperMarioRunJP via Twitter/Nintendo)

Kemudian pada 23 Maret kemarin, Super Mario Run resmi berlari di perangkat Android untuk pertama kali. Tapi, tidak semua pengunduh Super Mario Run mau mengeluarkan uang untuk membayar konten-konten di dalam game, termasuk untuk melaju ke level selanjutnya. Baca juga: Akhirnya, Game Super Mario Run Bisa Diunduh Pengguna Android Nintendo memang sengaja merancang agar pemain Super Mario Run membayar uang sekitar Rp 150 ribu agar dapat akses penuh ke level-level berikutnya dan konten lain dalam game. Menurut Gamespot, hanya lima persen dari pemain Super Mario Run di iOS yang sepenuhnya membeli konten dalam game. Tapi hal ini tak membuat Nintendo bergeming untuk menghadirkan game berbayar. Nintendo mengatakan game berbayar seperti ini adalah model bisnis terkini dan terbaik untuk pengalaman pengguna. Pada 2015 lalu, Nintendo mengumumkan ambisi mereka untuk terjun ke dalam bisnis game mobile. Sejauh ini ada dua game yang sudah dirilis oleh Nintendo di perangkat mobile, yaitu Super Mario Run dan Fire Emblem Heroes.