news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Telkom Tanggapi Kabar Satelit Telkom 1 yang Hancur di Orbit

31 Agustus 2017 19:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil foto zoom kondisi sekitar Telkom 1. (Foto: ExoAnalytic)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil foto zoom kondisi sekitar Telkom 1. (Foto: ExoAnalytic)
ADVERTISEMENT
Kisah pilu soal Telkom 1 belum berakhir setelah Telkom menyatakan satelit itu tidak bisa lagi dioperasikan. Perusahaan komersial bernama ExoAnalytic Solutions, yang memantau situasi ruang angkasa untuk satelit dan benda lain di orbit, melacak bahwa mungkin satelit itu berada dalam posisi berantakan karena ada puing-puing dalam jumlah banyak di sekitar Telkom 1 sejak tanggal 25 Agustus 2017. Di saat yang sama, Telkom telah menyatakan bahwa satelit miliknya yang sudah berusia 18 tahun ini, sedang bermasalah sehingga mengganggu siaran televisi dan membuat ribuan ATM offline. CEO ExoAnalytic Solutions, Doug Hendrix, berkata bahwa pihaknya telah melacak ada beberapa bagian puing ukuran besar di sekitar Telkom 1. Bagian yang terlihat reflektif pada foto di atas, disebutnya adalah bagian dari benda antariksa seperti satelit. "Apa yang Anda lihat tampaknya ada banyak bahan reflektif yang berasal dari benda antariksa. Itu bisa jadi panel surya, bahan bakar, atau puing lainnya. Kami tidak begitu tahu," kata Hendrix kepada SpaceNews. ExoAnalytic Solutions sedang memantau apakah ada potongan kecil dan sangat kecil di sekitarnya. Peristiwa hancurnya satelit Telkom 1 yang menjadi puing di orbit dapat dilihat di video berikut ini, tepatnya pada detik ke-7.
ADVERTISEMENT
Telkom sendiri telah menanggapi kabar ini kepada kumparan (kumparan.com). Telkom sendiri sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Lockheed Martin, selaku perakit Telkom 1, untuk memantau perkembangan lebih lanjut. "Terkait pemberitaan yang menyatakan kondisi Telkom 1 dan adanya obyek di luar angkasa di sekitar posisi Telkom 1 dapat kami sampaikan bahwa kondisi saat ini (31/8), melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit, Telkom 1 masih dapat menerima command dan mengirim sinyal telemetri satelit," kata Arif Prabowo, Vice President Public Relations Telkom. Dalam memantau kondisi di sekitar Telkom 1, ExoAnalytic Solutions mengklaim memakai jaringan lebih dari 160 teleskop optik untuk memantau busur geostasioner, sabuk setinggi 36.000 kilometer di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit telekomunikasi berada. Teleskop tersebut dapat mendeteksi benda-benda berukuran hingga 0,4 meter. Hendrix berkata ExoAnalytic Solutions perlu melakukan pengamatan tambahan, namun data awal menunjukkan Telkom 1 tidak bertabrakan dengan objek lain. Tetapi, dia berkata kerusakan pada satelit sepertinya parah. "Saat kami menganalisis data setelah peristiwa selama beberapa malam, kami mungkin dapat mengatakan satelit masih memiliki panel surya yang terpasang," katanya.
Rancangan satelit Telkom 3S. (Foto: www.thalesgroup.com)
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan satelit Telkom 3S. (Foto: www.thalesgroup.com)
Perusahaan ini menganalisis video resolusi tinggi dari insiden yang dialami Telkom 1 untuk melacak lebih banyak objek di sekitarnya. Analisis akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan. Setidaknya, ada empat satelit geostasioner tua yang mendadak tidak berfungsi selama beberapa bulan terakhir ini. Selain Telkom 1 dan AMC-9 yang berusia 18 tahun, ada satelit EchoStar-3 berusia 20 tahun yang terganggu pada akhir Juli, bersamaan dengan satelit NSS-806 yang berusia 19 tahun.
ADVERTISEMENT
Telkom 1 sendiri dinyatakan sudah tidak bisa lagi dioperasikan dan Telkom mengambil langkah untuk mematikannya, atas rekomendasi Lockheed Martin, agar tidak mengganggu satelit lainnya. Sejak insiden yang membuat Telkom 1 terganggu, Telkom mengambil langkah untuk mengalihkan pelanggan dan layanan Telkom 1 ke satelit lain, termasuk Telkom 2 dan Telkom 3s yang memiliki teknologi lebih baik. Badan usaha milik negara bidang telekomunikasi ini berencana menggantikan Telkom 1 dengan Telkom 4 yang bakal diluncurkan pada Agustus 2018.