Uber Bajak Ahli Baterai Tesla untuk Garap Proyek Taksi Terbang

9 Januari 2018 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taksi terbang Uber. (Foto: Uber)
zoom-in-whitePerbesar
Taksi terbang Uber. (Foto: Uber)
ADVERTISEMENT
Perusahaan transportasi online asal Amerika Serikat, Uber, tampak serius mengembangkan proyek taksi terbang. Bukti keseriusan Uber itu bisa dilihat dari langkah mereka menggaet manajer senior pengembangan baterai Tesla, Celina Mikolajczak, untuk bergabung ke dalam perusahaan.
ADVERTISEMENT
Ini adalah langkah penting bagi Uber karena menunjukkan mereka ingin terlibat lebih jauh dalam aspek engineering dari proyek yang terdengar 'aneh' tapi keren ini. Coba saja bayangkan taksi terbang, keren bukan kalau benar terwujud?
Mikolajczak telah menjabat sebagai manajer senior dan pemimpin teknis untuk teknologi baterai, kualitas sel, dan analisis material di Tesla selama enam tahun.
Tugasnya adalah menguji baterai lithium-ion mobil Tesla untuk penggunaan jangka panjang, mengawasi jaminan kualitas, dan melakukan "analisis kegagalan" untuk mendorong peningkatan produksi dan desain sel baterai.
Sedangkan di Uber, Mikolajczak bakal menjabat sebagai Direktur Teknik dan Sistem Penyimpanan Energi. Dia bergabung bersama Mark Moore, mantan peneliti NASA, yang bergabung sejak tahun lalu. Keduanya bertugas di bawah Jeff Holden, Kepala Produk Uber, yang mengawasi proyek taksi udara.
ADVERTISEMENT
Mikolajczak sudah memulai jabatan barunya tersebut di Uber pada 8 Januari kemarin.
Uber saat ini masih mengerjakan proyek taksi terbang ambisiusnya bernama Uber Elevate. Layanan ini akan dikembangkan dengan basis kendaraan electric vertical takeoff and landing (eVTOL) yang rencananya bakal berjalan dengan daya baterai murni, tidak menggunakan sistem hibrida bensin dan listrik.
Masalahnya, sebagian besar perusahaan yang mengeksplorasi kendaraan eVTOL mengakui bahwa baterai saat ini memiliki bobot yang tidak ringan atau tidak cukup kuat untuk mendukung penerbangan yang lama. Namun banyak yang percaya bahwa teknologi baterai pada akhirnya akan mengatasi kekurangan-kekurangan ini.
Dengan adanya Mikolajczak di dalam tim, Uber berharap bisa menemukan solusi dari masalah baterai tersebut pada proyek taksi terbangnya nanti. Rencananya, Uber bakal menguji layanan ini pada tahun 2020 di tiga kota, yakni Los Angeles, Dallas-Fort Worth, dan Dubai.
ADVERTISEMENT