Uni Eropa Kukuhkan Dukungan Yerusalem Timur Sebagai Ibu Kota Palestina

23 Januari 2018 0:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahmoud Abbas (Foto: REUTERS/Yves Herman)
zoom-in-whitePerbesar
Mahmoud Abbas (Foto: REUTERS/Yves Herman)
ADVERTISEMENT
Uni Eropa memastikan dukungan kepada Palestina untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Dukungan tesebut diberikan saat Presiden Palestina Mahmoud Abbas berkunjung ke markas Uni Eropa, Brussel, Belgia Senin (22/1) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut Abbas mengimbau agar pemimpin negara-negara Uni Eropa segera mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Frederica Mogherini menyambut hangat imbauan Abbas. "Saya ingin memastikan Presiden Abbas soal komitmen kuat Uni Eropa terkait solusi dua negara dengan Yerusalem," kata Mogherini saat dikutip dari kantor berita Reuters.
Kubah Shakhrah, Jerusalem (Foto: REUTERS/Ammar Awad)
zoom-in-whitePerbesar
Kubah Shakhrah, Jerusalem (Foto: REUTERS/Ammar Awad)
Sementara itu Menteri Luar Negeri Prancis Jean Yves Le Drian menginginkan Uni Eropa untuk segera membuat persetujuan khusus kerja sama dengan Palestina. Persetujuan tersebut diproyeksikan membuka akses 500 juta barang-barang kebutuhan hidup, bantuan, dan juga kerja sama kebudayaan di antara Uni Eropa dan Palestina. "Kami ingin Mahmoud Abbas bergerak menuju perjanjian dan memulai proses," kata Le Drian.
ADVERTISEMENT
Sejumlah diplomat yang hadir mengatakan kepada wartawan bahwa permintaan Prancis dinilai sulit diwujudkan. Pasalnya, menurut peraturan Uni Eropa kerja sama baru bisa dilakukan dengan negara berdaulat. Namun, delegasi Prancis menganggap hal tersebut mungkin dilakukan karena Uni Eropa pernah melakukan kerja sama dengan negara yang yang belum diakui luas seperti Kosovo.
Sementara itu, Slovenia menjadi satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang belum menentukan sikapnya untuk memberi dukungan kepada Palestina untuk mengambil wilayah Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Parlemen Slovenia baru akan membicarakan sikap soal Yerusalem pada 31 Januari mendatang, meski belum jelas tanggal pasti keputusan dibuat.
Sebelumnya, permasalahan Yerusalem sempat memanas, akibat pengakuan Amerika Serikat kepada Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan di Brussel kali ini, Abbas tidak memberikan komentar apa pun terkait pengakuan Amerika Serikat tersebut. Namun, Uni Eropa mendorong Palestina untuk terus melakukan perundingan damai dengan Amerika Serikat.