news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perjalanan Waktu

Johanes Hutabarat
Reporter Kumparan
Konten dari Pengguna
22 April 2017 10:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Johanes Hutabarat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Dan istri Lot, tentunya, diperintahkan untuk tidak menengok ke belakang, di mana semua orang beserta rumahnya berada. Namun, dia menengok ke belakang, dan aku suka itu, karena begitu manusiawi. Lalu, dia berubah menjadi tiang garam. Begitu seterusnya.”- Kurt Vonnegut, Slaughterhouse-Five
ADVERTISEMENT
Suatu waktu Kurt Vonnegut Pernah  menulis novel berjudul "Slaughterhouse-Five"  di tahun 1969. Digambarkan Tokoh Utamanya seorang pria tua .Namun, Billy Pligrim namanya selalu suka “melompat-lompat” dari waktu ke waktu yang lain. Ia “melompat” dari kenangan satu ke kenangan yang lain.
Jauh melompat ke masa lalu, saat Billy bertugas di medan perang Perang Dunia Kedua, Ia hany"Dan istri Lot, tentunya, diperintahkan untuk tidak menengok ke belakang, di mana semua orang beserta rumahnya berada. Namun, dia menengok ke belakang, dan aku suka itu, karena begitu manusiawi. Lalu, dia berubah menjadi tiang garam. Begitu seterusnya.”- Kurt Vonnegut, Slaughterhouse-Five
Suatu waktu, Kurt Vonnegut Pernah menulis sebuah novel berjudul "Slaughterhouse-Five" di Tahun 1969. Digambarkan tokoh utamanya adalah seorang pria tua dan sedang sakit. Namun, Billy Pligrim, namanya, selalu suka “melompat-lompat” dari waktu satu ke waktu lainnya. Ia “melompat” dari kenangan satu ke kenangan yang lain.
ADVERTISEMENT
Jauh melompat ke masa lalu, Billy pernah bertugas di medan perang Perang Dunia Kedua, ia bukan siapa-siapa. Ia hanya seorang  pemuda Amerika yang sedang menekuni optometri dan terpaksa ikut wajib militer. Lantas, ia “dilempar” ke daratan Eropa. Ia ingat, saat “bertamasya” ke kenangannya tersebut, ia kerap diejek karena gaya penampilannya yang konyol oleh teman-temannya. Melompat lagi ke masa lain, Billy punya “kenangan” berbeda. Ia diculik mahkluk asing dari planet “Tralfamadore”. Lalu dijadikan pajangan pada sebuah pusat perbelanjaan di planet asing tersebut. Di planet tersebut , bahkan Billy sempat memiliki anak dari hasil hubungannya dengan seorang bintang porno yang juga diculik dari bumi.
Di lain kesempatan, Billy melompat ke masa lain di saat ia menikmati  karir yang menanjak, namun hidup bersama istri yang tidak dicintainya. Vonnegut menggambarkan "Penjelajahan Waktu" sebagai kecenderungan manusia. Kecenderungan untuk kembali ke kenangan masa lalu, baik itu manis atau pahit.
ADVERTISEMENT
Namun, bukannya mengutuk kecenderungan tersebut, Vonnegut memilih maklum. Layaknya menyukai kisah  istri Lot di Alkitab yang justru mengabaikan perintah untuk tidak "menoleh" ke belakang.
Billy belajar banyak dari para penduduk Tralfamadore yang menculiknya. Masa lalu, sekarang, dan masa depan , terlihat nyata di depan mereka. “Penduduk Tralfamadore dapat melihat semua perbedaan antara momen-momen, layaknya kita melihat pegunungan Rocky,” kata Billy.
Sebagai penulis anti perang Vonnegut tidak berupaya menyesali perang yang pernah dialaminya. Bahkan, Vonnegut menggambarkan sosok  Billy yang sadar,  perang yang dialaminya, merupakan hal yang harus terjadi.  Namun, siapa sangka, kisah penculikan dirinya oleh mahkluk Tralfamadore memberikan hikmah lewat  liontin yang tergantung di belahan dada seorang bintang porno yang ditemuinya.
ADVERTISEMENT
"Tuhan memberikanku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, kekuatan untuk mengubah suatu hal yang memang bisa diubah, dan kebijaksanaan untuk mengatakan perbedaannya," 
“Begitu, seterusnya”.