news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warisan, Naskah Karya Sutradara Teater Koma yang Sarat Makna

Konten dari Pengguna
11 Agustus 2017 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari johannes febrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berlatar belakang sebuah panti jompo, lakon "Warisan: karya Nano Riantiarno kali ini memberikan sentuhan yang berbeda dari beberapa produksi terakhir. Dialog demi dialog terlontar di setiap scene yang dipertontonkan tanpa diselingi ilustrasi musik.
Namun, di balik perbedaan sentuhan ini tetap saja cerita dari sebuah sanggar teater yang telah berumur 40 tahun ini penuh akan pesan. Pesan disampaikan melalui dialog antar peran yang dikemas secara apik.
Naskah "Warisan" mengisahkan sebuah panti jompo yang dihuni oleh dua kalangan berbeda, kalangan atas dan kalangan bawah. Mereka hidup dalam satu naungan panti tetapi terpisahkan oleh tembok besar, ibarat pemisah antara si kaya dan si miskin, karena masalah pembayaran uang huni panti.
Para penghuni dari kalangan atas membayar mahal untuk bisa tinggal di panti dan penghuni dari kalangan bawah membayar dengan murah atau bahkan ada yang tidak membayar sama sekali.
ADVERTISEMENT
Fasilitas yang diberikan pun berbeda. Di rumah jompo terurus, para manula dari kalangan atas dipenuhi oleh fasilitas yang bisa dikatakan lebih dari cukup. Sementara itu, di rumah jompo tidak terurus, para manula harus bertahan hidup dengan keterbatasan dan fasilitas seadanya. Padahal, dulunya panti jompo ini adalah panti terbaik yang mau menampung orang tua terlantar dan banyak penyumbangnya.
Beragam obrolan terjadi di rumah jompo terurus mulai dari famili, politik, sampai soal kasmaran. Kontras dengan si kaya, di balik tembok tinggi rumah jompo terurus hanya bahasan kesengsaraan dan kesedihan yang ada.
Diperankan oleh artis kawakan Teater Koma, lakon "Warisan" juga memiliki sisi hiburan. Tidak jarang di dalam dialog yang sedikit satir ini akan membuat para penonton tertawa, baik simpul atau bahkan terbahak-bahak.
Ratna Riantiarno, Budi Ros, Rangga Riantiarno, Daisy Lantang, Sir Ilham Jambak, Andhini Puteri Lestari serta pemain lainnya memainkan peran dengan sangat baik. Melakukan riset ke panti wredha (panti jompo) dan berinteraksi dengan para manula yang ada di sana merupakan cara pemain untuk menemukan jati diri perannya sehingga bisa bermain baik di pentas.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya pemain, tata artistik panggung juga memukau. Properti, penataan cahaya lampu, serta background yang ada membuat penonton serasa berada di dalam panti jompo.
Lalu pesan-pesan apa saja yang ada dalam pementasan "Warisan" ini? Langsung saja tonton aksinya mulai tanggal 10-20 Agustus 2017 di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru. Info tiket bisa dilihat di www.teaterkoma.org atau di www.blibli.com
Bukan ngiklan lho ya :D tapi biar kagak spoiler aja. Yekaaaann?!! :D