Brexit, Trump dan Demonstrasi Yellow Vest di Perancis: Kelas menengah yang Memberontak

AmerEurope
Menyajikan berita-berita Amerika yang tidak sampai ... atau sengaja tidak disampaikan ... ke telinga Anda
Konten dari Pengguna
18 Desember 2018 15:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AmerEurope tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Brexit, Trump dan Demonstrasi Yellow Vest di Perancis: Kelas menengah yang Memberontak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Gerakan NASIONALISME (sebagai lawan globalisme) di Barat mempunyai persamaan. Gerakan ini disokong oleh kelas pekerja, kelas menengah, blue collar atau apapun sebutannya. Mereka merasa penghidupan mereka sedang digerus habis oleh para elit pemerintahan yang mengeluarkan kebijakan yang merugikan mereka.
ADVERTISEMENT
INGGRIS
Referendum di Inggris untuk menentukan KELUAR (leave) atau TETAP (remain) bersama Uni Eropa diadakan Juni 2016. Hasilnya adalah “KELUAR”.
Dari paper yang dimuat di Economic Policy 2017 (link di bawah ini), mereka yang memilih KELUAR dari Uni Eropa (Brexit) mempunyai usia yang lebih tua, pendidikan menengah ke bawah dan pekerjaan manufaktur. Mereka adalah kelas pekerja yang tergencet oleh berbagai kebijakan globalisme elit
https://academic.oup.com/economicpolicy/article/32/92/601/4459491#.XBiKIe2s6sk.twitter
AMERIKA SERIKAT
Di Amerika, basis pendukung Trump adalah kaum blue collar (kaum pekerja) dengan pendidikan menengah ke bawah. Pekerjaan mereka berkisar pada sektor pertambangan dan manufaktur. Lapangan kerja di sektor inilah yang terus-menerus menghilang. Link di bawah ini menggambarkan dengan gamblang kondisi kaum blue collar, kaum yang terpinggirkan.
ADVERTISEMENT
https://hbr.org/2016/11/what-so-many-people-dont-get-about-the-u-s-working-class
Trump, milyuner dari Manhattan, ternyata sinkron dengan kaum pekerja di pelosok-pelosok Amerika. Gaya bicara Trump yang TERUS TERANG sejalan dengan gaya kaum pekerja Amerika, yaitu STRAIGHT TALK.
Brexit, Trump dan Demonstrasi Yellow Vest di Perancis: Kelas menengah yang Memberontak (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://hbr.org/2016/11/what-so-many-people-dont-get-about-the-u-s-working-class
Kaum pekerja Amerika yang makin terpinggirkan MARAH kepada kaum elit/akademisi/profesional yang sok tahu dengan kondisi mereka. Sebulan sebelum pilpres AS 2016, New York Times yang pro-Hillary memuat tulisan yang menganjurkan kaum pekerja pria untuk beralih ke “PINK collar jobs”. Ini jelas penghinaan bagi mereka.
Brexit, Trump dan Demonstrasi Yellow Vest di Perancis: Kelas menengah yang Memberontak (2)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: “Men Need Help. Is Hillary Clinton the Answer?” https://nyti.ms/2ent0B8
Trump dengan agenda ekonomi yang kuat dengan salah satu fokusnya: “membawa pulang” lapangan kerja manufaktur yang telah lari keluar negeri, akhirnya menang pilpres AS 2016
ADVERTISEMENT
PERANCIS
Lima akhir pekan terakhir ini, terjadi demonstrasi besar #YellowVest di PERANCIS menentang pemerintahan Macron. Mereka mendemo kenaikan pajak bahan bakar dan tingginya biaya hidup. Mereka adalah kelas menengah yang terdesak secara finansial dan merasa ditinggalkan oleh pemerintahnya yang sibuk dengan urusan global.
Apa yang terjadi di ketiga negara Barat tersebut diuraikan dengan gamblang oleh Fareed Zakaria dalam tulisannya di Washington Post. Tulisan opini tersebut menggambarkan benang merah gerakan kelas menengah dan kaum pekerja di Inggris, AS dan Perancis yang sedang bangkit melawan kaum elit yang “semakin jauh” dengan realitas kehidupan kelas menengah.
Brexit, Trump dan Demonstrasi Yellow Vest di Perancis: Kelas menengah yang Memberontak (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://wapo.st/2rzEqGH?tid=ss_tw&utm_term=.a690d53b2726