news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

China Sepakat Kurangi Defisit Perdagangan yg Ditanggung AS dng Tingkatkan Impor dari AS

AmerEurope
Menyajikan berita-berita Amerika yang tidak sampai ... atau sengaja tidak disampaikan ... ke telinga Anda
Konten dari Pengguna
21 Mei 2018 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AmerEurope tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
China Sepakat Kurangi Defisit Perdagangan yg Ditanggung AS dng Tingkatkan Impor dari AS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat dan China sepakat untuk mengurangi defisit perdagangan yang ditanggung AS, yang mencapai angka rekor USD 375 milyar tahun 2017. China berjanji untuk lebih banyak mengimpor produk-produk dari produsen AS.
ADVERTISEMENT
Pernyataan bersama yang dikeluarkan Sabtu lalu bernada positif di tengah-tengah ketakutan akan adanya perang dagang antar kedua negara dengan perekonomian raksasa tersebut.
“Untuk memenuhi kebutuhan rakyat China yang semakin meningkat serta kebutuhan akan pengembangan ekonomi berkualitas tinggi, China akan meningkatkan impor barang dan jasa dari Amerika Serikat. Hal tersebut diharapkan akan mendukung pertumbuhan serta pembukaan lapangan kerja di Amerika Serikat,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Beberapa bulan terakhir, AS dan China telah mengadakan pembicaraan bilateral untuk meningkatkan kerjasama kedua negara. Gedung Putih juga mengeluarkan pernyataan bahwa kedua negara bersepakat untuk mengambil langkah-langkah penting untuk mengurangi defisit perdagangan yang ditanggung AS.
Penasehat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan bahwa China akan mengurangi defisit yang diderita AS sebanyak USD 200 milyar per tahun. Angka tersebut dibantah pihak China.
ADVERTISEMENT
Meskipun terdapat ketidaksepakatan angka tersebut, China sepakat untuk meningkatkan impor produk-produk pertanian dan energi dari AS. Perjabaran detil dari kesepakatan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan di China.
Kesepakatan tersebut membuktikan keberhasilan Pemerintahan Trump bernegosiasi dengan rival perdagangan terberatnya, China. Negosiasi perdagangan telah menjadi salah satu agenda utama Trump yang terus didengungkan sejak kampanye Trump 2016.
Twitter @AmerEurope