Trump Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran yang Penuh dengan Cacat. Ini Penjelasannya.

AmerEurope
Menyajikan berita-berita Amerika yang tidak sampai ... atau sengaja tidak disampaikan ... ke telinga Anda
Konten dari Pengguna
11 Mei 2018 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AmerEurope tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Trump Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran yang Penuh dengan Cacat. Ini Penjelasannya.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald J. Trump menarik negaranya keluar dari Perjanjian Nuklir Iran. Trump sebenarnya telah menawarkan re-negosiasi perjanjian tersebut dalam beberapa kesempatan, tetapi konsep yang ditawarkan tidak memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah beberapa “cacat” dari Perjanjian Nuklir Iran yang menyebabkan Trump menarik diri keluar.
Pertama, program peluru kendali balistik Iran tidak disentuh di dalam perjanjian tersebut. Iran memanfaatkan celah resolusi DK PBB, yang diijinkan pemerintahan Obama, untuk mengembangkan peluru kendali balistik yang dapat membawa senjata nuklir.
Terdapat tiga aspek dalam setiap program senjata nuklir, yaitu: Development, Weaponization, dan Delivery. Aspek Delivery tidak secara tegas disentuh dalam perjanjian tersebut.
Kedua, Perjanjian Nuklir Iran tidak mengatur sanksi secara jelas jika Iran tidak mematuhi perjanjian tersebut. Hanya ada satu sanksi, yaitu pembatalan perjanjian yang otomatis akan memberlakukan kembali sanksi ekonomi PBB.
Model sanksi seperti itu ibaratnya memberlakukan “hukuman mati” untuk semua jenis kejahatan. Akibatnya adalah banyak pelanggaran oleh Iran yang lolos tanpa sanksi. Dan itulah yang sering terjadi dalam dua tahun penerapan perjanjian tersebut. Iran selalu diberi kesempatan untuk mengoreksi pelanggarannya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, kekurangan fatal Perjanjian Nuklir Iran dikenal dengan istilah “Sunset Clause”. Larangan pengayaan bahan baku nuklir bagi Iran hanya berlaku selama 15 tahun sejak penandatanganan perjanjian tersebut. Bagaimana komitmen Iran setelah 15 tahun?
Iran berargumentasi bahwa setelah 15 tahun, mereka akan tetap terikat dengan komitmen tidak memproduksi senjata nuklir di bawah pengaturan “Nuclear Nonproliferation Treaty”. Jika argumentasi tersebut benar, dengan kata lain dunia mempercayai Iran, maka Perjanjian Nuklir Iran tidak perlu diadakan. Terdapat ketimpangan logika dalam pembahasan perjanjian ini.
Banyak kalangan menilai pemerintahan Obama, yang menjadi sponsor utama perjanjian tersebut, bersikap terlalu lunak sehingga mudah dipermainkan Iran.
Atas dasar kekurangan-kekurangan tersebut, Trump memutuskan untuk keluar dari perjanjian tersebut dan kembali memberlakukan sanksi kepada Iran. Namun, di dalam pidatonya, Trump juga membuka peluang untuk kembali berunding, tentu dengan ketentuan-ketentuan yang lebih ketat untuk memastikan Iran tidak akan pernah mengembangkan senjata nuklir.
ADVERTISEMENT
Twitter @AmerEurope
Ilustrasi diambil dari https://www.ndtv.com/world-news/trump-announces-plan-to-pull-out-of-iran-nuclear-deal-despite-pleas-from-european-leaders-1849306