Kota Kelahiranku

JOSE PUTRA HUTASOIT
Mahasiswa ITTP
Konten dari Pengguna
26 Juli 2021 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JOSE PUTRA HUTASOIT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di sini aku akan menceritakan sedikit tentang kota kelahiranku yaitu kota Sidikalang. Sebelum aku menceritakan kota Sidikalang, kenalin nama aku Jose Putra Hutasoit biasa dipanggil Jos.
ADVERTISEMENT
Lahir di Kabupaten Dairi tepatnya di Kota Sidikalang dan sekarang aku juga tinggal di Sidikalang. Tempat yang ingin aku ceritakan adalah tempat lahirku, langsung simak aja yuk.
Sudah tidak asing lagi kita dengar wisata TWI (Taman Wisata Iman) Tempat wisata yang bersifat religius di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Untuk kalian yang menyukai tempat wisata religi, tidak menutup untuk hanya satu agama melainkan bisa dikunjungi semua agama, karena di dalamnya terdapat gereja, kuil, vihara dan mesjid.
Jarak rumah aku ke TWI hanya 4 km. Terletak sekitar 10 km atau 30 menit dari Ibu Kota Kabupaten Dairi, Sidikalang. Dan sekitar 154 km atau 6 jam dari kota Medan.
ADVERTISEMENT
Kata opungku, dulu penduduk sekitar menuturkan Bupati Dairi 2001 yang pada saat itu dijabat oleh Parulian Tumanggor, mendirikan lokasi yang di dalamnya terdapat fasilitas ibadah dan wisata rohani untuk kelima agama yang terdapat di Indonesia.
Lokasi Wisata. Sumber : Pribadi
Lokasi Wisata Rumah Beribadah. Sumber : Pribadi
Lokasi Wisata Rumah Beribadah. Sumber : Pribadi
Selain tempat wisata, Kota Sidikalang punya biji kopi terbaik di Indonesia mereknya yaitu Kopi Tanpak Sidikalang. Kalau soal rasa jangan diragukan lagi, pasti mantap. Kami punya ladang yang ditanami kopi, hampir di setiap hari sabtu kami menuju ladang untuk panen kopi.
Produk Kopi Sidikalang. Sumber : Pribadi
Makanan khas Kota Sidikalang, salah satunya adalah pelleng. Bahan baku utamanya adalah olahan nasi yang ditanak hingga bertekstur keras yang diolah dengan bumbu-bumbu seperti bawang rambu, cabe, jahe, lada, santan, dan kunyit. Biasanya pelleng dimakan kalau ada acara keluarga. Tapi, kalau aku mau ujian sekolah, orang tuaku selalu masak pelleng.
ADVERTISEMENT
Pelleng ini berasal dari Suku Pakpak, makanan tradisional khas suku Pakpak yang disajikan pada acara adat suku maupun kekeluargaan yang bersifat sakral.
Ciri Khas Makanan. Sumber : Pribadi
Baik teman-teman sampai di sini dulu ya ceritaku tentang daerahku Sidikalang. Kalau teman-teman suka dengan kontenku bisa like dan boleh komen di bawah ya kalian mau aku cerita apalagi.
Semoga kita bisa tetap menjaga dan melestarikan anugerah tuhan yang telah diberikan kepada kita, dan teman-teman di mana pun berada semoga tetap diberi kesehatan dan kemudahan dalam segala halnya. Sekian dari aku terima kasih dan sampai jumpa teman-teman.