Gubernur Ridho: Lampung Siap Gandeng NGO Kawal TNBBS

Josua Napitupulu
NKRI Harga Mati
Konten dari Pengguna
9 Desember 2017 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Josua Napitupulu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Ridho: Lampung Siap Gandeng NGO Kawal TNBBS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Muhammad Ridho Ficardo mengatakan Provinsi Lampung siap bergandengan tangan dengan kalangan aktivis lingkungan dan NGO (Non Government Organization) untuk menjaga TNBBS sebagai warisan dunia. Pesan Gubernur itu disampaikan Sekdaprov Sutono dalam Workshop Conserving The Bukit Barisan Selatan National Park As UN World Heritage in Sumatera, Jumat (8/12/2017), di Hotel Sheraton Lampung.
ADVERTISEMENT
Acara ini diikuti aktivis lingkungan dari Wildlife Conservation Society ( WCS), World Wildlife Fund (WWF), Yayasan Badak Indonesia (Yabi), dan praktisi lingkungan lainnya.
"TNBBS bukan hanya kebanggaan orang Lampung tapi juga merupakan warisan dunia. Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga keberadaannya. Selain upaya pemerintah daerah, kita bersyukur dengan kehadiran mitra seperti rekan-rekan dari WCS, WWF, Yayasan Badak Indonesia yang turut mendukung mengatasi ancaman dalam pengelolaan TNBBS khususnya dalam perlindungan habitat dan peningkatan populasi satwa kunci," kata Sutono.
Seperti diketahui, UNESCO (Organisasi PBB yang mengurusi masalah pendidikan dan kebudayaan) menetapkan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) sebagai Cluster Natural World Heritage Site atau Tapak Warisan Alam Dunia. Hal ini tentu saja merupakan kebanggaan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Sutono, yang menjadi tantangan adalah terus tumbuhnya populasi masyarakat desa di sekitar kawasan dan mayoritas mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada kawasan hutan untuk itu diperlukan koordinasi yang baik oleh semua pihak terkait.
Selain itu, dalam pengelolaan kawasan TNBBS, ada tiga unsur yang harus diperhatikan yakni perlindungannya, pengawetannya juga pemanfaatan hutan yang lestari. TNBBS ditargetkan bukan hanya menjadi hutan yang lestari tapi juga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahetaraan masyarakat. "Gubernur Ridho terus mendorong upaya percepatan untuk menghijaukan Lampung. Jika hutan Lampung lestari masyarakat juga sejahtera," ujar Sutono.
Sutono juga menjelaskan bahwa Lampung berhasil mengurangi kerusakan hutan lebih dari 50% selama lima tahun terakhir. "Alhamdulillah, selama lima tahun terakhir tingkat kerusakan hutan terus menurun menjadi sekitar 50%. Pemprov Lampung khususnya Gubernur Muhammad Ridho Ficarco mendorong program Gelam, yakni Gerakan Lampung Menghijau untuk percepatan untuk mengijaukan kembali hutan yang rusak," kata Sutono.
ADVERTISEMENT
Pemprov juga meminta pemerintah daerah kabupaten khususnya Tanggamus, Pesisir Barat, dan Lampung Barat terlibat aktif dalam penyelamatan satwa kunci yang ada di TNBBS khususnya badak. "Pemkab juga didorong dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar TNBBS melalui ekonomi masyarakat seperti BUMDes," tambah Sutono.
Ketua Pelaksana workshop Kurnia Rauf mengatakan kegiatan workshop merupakan langkah awal WCS, WWF dan Yabi serta German Ministry of Environment International Climate Initiative (IKI) untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi TNBBS agar diterus dipertahankan sebagai warisan dunia. (FS)