Wakil Dekan I FEB UM Metro Menjadi Narasumber Seminar Nasional Pramuktamar

Jurnalis Muda UM Metro
Tim Jurnalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis(FEB) Universitas Muhammadiyah(UM) Metro
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2022 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jurnalis Muda UM Metro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Universitas Muhammadiyah(UM) Metro menggelar Seminar Nasional Pramuktamar Muhammadiyah Tahun 2022, bertempat di Aula Gedung HI UM Metro, Rabu, (26/10/2022). (Sumber gambar: Youtube UM Metro)
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Muhammadiyah(UM) Metro menggelar Seminar Nasional Pramuktamar Muhammadiyah Tahun 2022, bertempat di Aula Gedung HI UM Metro, Rabu, (26/10/2022). (Sumber gambar: Youtube UM Metro)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Muhammadiyah(UM) Metro menggelar Seminar Nasional Pramuktamar Muhammadiyah Tahun 2022, bertempat di Aula Gedung HI UM Metro, Rabu, (26/10/2022).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BPH UM Metro Prof. Enizar, Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Lampung Marzuki Noor, Rektor UM Metro Jazim Ahmad dan Narasumber yaitu Anggota Majelis Dikti Litbang Prof. Bambang Setiaji dan Wakil Dekan I UM Metro Febriyanto.
Seminar Nasional yang digelar ini diikuti tak hanya mahasiswa UM metro tetapi juga diikuti oleh mahasiswa dari universitas lain di wilayah Lampung. Dengan membahas “Gerakan Ekonomi Muhammadiyah.”
Prof. Setiaji dalam pemaparan materi yang diberikan menjelaskan, bahwa Muhammadiyah itu berperan penting untuk menghasilkan orang-orang terdidik dari amal usaha di bidang pendidikan. Yang mana orang-orang terdidik tersebut merupakan aset bangsa, ataupun dari model ekonomi yang berbasis sumber daya manusia sebagai antitetis dari kapitalisme.
ADVERTISEMENT
Dalam pemaparan materi yang ke dua, Febriyanto menjelaskan bahwa Ada beberapa solusi yang dapat dikembangkan oleh amal usaha Muhammadiyah yaitu optimalisasi kekuatan bidang ekonomi, maksimalisasi SDM dan memajukan diversifikasi amal usaha.
“Gerakan ekonomi dalam amal usaha yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini ada tiga hal penting yang mungkin ini menjadi bahan untuk bisa memaksimalkan karena pada prinsipnya Muhammadiyah terkenal dengan pemikir yang berkemajuan tetapi perlu juga menindaklanjuti bagaimana aplikasinya bagaimana semangatnya militansi dalam mengelola amal usaha,” ujarnya.
Kemudian Febriyanto juga menyampaikan harapannya untuk membawa sebuah konsep digitalisasi keuangan pada muktamar Muhammadiyah di Solo.
“Konsep closed loop ekonomi yang telah digagas dalam pertemuan microfinance Muhammadiyah. Harapannya majelis dapat membawa pada muktamar di Solo adalah sebuah konsep teknologi yaitu digitalisasi keuangan, digitalisasi lembaga keuangan syariah. Jika ini mampu diterapkan maka akan menjadi role model dan inspirasi bagi semua serta menjadi miniatur penerapan sistem bisnis yang terpadu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT