5 Rekomendasi Restoran dan Kafe untuk Buka Puasa Bersama di Bintaro

Justian Edwin  Food Blogger
Propagandist in the making. He writes about food & style in his spare time. Contact him for coffee, he'll say OK! Instagram: @justianedwin
Konten dari Pengguna
13 Mei 2019 23:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Justian Edwin Food Blogger tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Momen berbuka puasa menyatukan kembali yang lama tidak terhubung.
zoom-in-whitePerbesar
Momen berbuka puasa menyatukan kembali yang lama tidak terhubung.
ADVERTISEMENT
Dulu semasa kuliah di Ciputat, saya beberapa kali nongkrong di Bintaro, bersama teman-teman kampus. Suasananya lumayan berbeda dengan Jakarta, terasa lebih asri dan tidak terlalu semrawut. Saat saya tinggal di Bintaro selama kurang lebih sembilan bulan, saya perlahan mengenal daerah ini dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Yang saya perhatikan adalah di Bintaro (dan Ciputat) banyak tersebar spot kuliner yang menarik. Dari mal sampai kedai yang berdiri sendiri, sebagian besar di antaranya sangat ramah untuk dikunjungi bersama keluarga dan teman. Tidak heran, setiap saya mengunjungi pusat perbelanjaan atau restoran, banyak pengunjung yang membawa keluarga.
Asumsi saya, para pebisnis yang membuka usaha di Bintaro menargetkan orang-orang dengan gaya hidup komunal; keluarga kecil, keluarga besar, atau orang yang hobi pergi beramai-ramai dengan kawannya.
Bulan Ramadan menjadi kesempatan besar bagi para pebisnis untuk meraup untung, pun memberi alasan bagi kita untuk lebih sering berkumpul dengan keluarga atau teman-teman. Tentu, momen itu dirangkum dalam acara buka puasa bersama yang sudah terjadwal rapi setiap tahunnya. Lalu, untuk kalian yang tinggal di Bintaro, di manakah tempat yang nyaman untuk berbuka puasa bersama?
ADVERTISEMENT
Berbagai pilihan daging tersedia di Grill 99 - Bintaro Avenue
Grill 99 mungkin merupakan restoran yang cukup sulit untuk direservasi, karena peminatnya yang sangat banyak. Saya tidak mendapat kesempatan berbuka puasa di sini, karena kursi kosong baru tersedia pukul delapan malam.
Ramainya Grill 99 bukan tanpa alasan. Restoran ini menyajikan menu all you can eat serba daging dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp 99.000 (belum termasuk PPN). Harga tersebut sudah termasuk dengan minum gratis isi ulang dengan pilihan air mineral, teh panas, atau es teh manis.
Berbagai pilihan daging sapi dan ayam dapat dinikmati dengan sembilan jenis saus seperti wijen, gochujang, balado, dan lain-lain. Semua wajib dihabiskan dalam waktu 90 menit. Sungguh menantang bagi saya.
Selain daging, Grill 99 juga menyajikan makanan pendamping seperti tom yam.
Tidak hanya daging panggang, untuk memberi tambahan rasa, tersedia tom yam yang menurut saya rasanya terlalu asam, hampir seperti kimchi. Untuk ukuran harga yang sangat terjangkau, pengalaman makan saya di Grill 99 lumayan menarik dan mengenyangkan.
ADVERTISEMENT
Suasana di dalam Balkoni Bintaro.
Balkoni adalah sebuah kedai yang baru beroperasi selama tiga bulan. Jangan terkecoh dengan umurnya yang sangat muda. Saat saya ke sana, hampir semua meja sudah direservasi untuk buka puasa bersama. Saya mendapat tempat yang cukup nyaman di sudut ruangan.
Nasi goreng vegetarian di Balkoni. Konon, warna hijaunya didapat dari sawi.
Menu yang disajikan tergolong standar. Saya ingin memesan signature long bread yang direkomendasikan, namun khawatir tidak bisa menghabiskannya. Akhirnya saya pesan nasi goreng vegetarian. Menurut pramusajinya, warna hijau pada nasi goreng ini berasal dari pewarna alami berbahan dasar sawi. Lumayan unik walau tidak berkontribusi lebih jauh pada rasa.
Saya tidak berbohong ketika bilang restoran ini ramah anak. Menjelang berbuka puasa, banyak anak kecil berlarian di area restoran. Tidak mengganggu untuk saya, tapi mungkin bagi kalian yang membutuhkan suasana buka puasa yang syahdu, tempat ini bukan yang paling tepat.
ADVERTISEMENT
Pelayanan sigap dari pegawai di Kedai Pak Ciman.
Untuk yang satu ini jangan ditanya kepopulerannya. Saat saya tiba pukul 15.00 WIB, antreannya sudah mengular hingga eskalator yang berjarak lumayan jauh dari kedai. Rasanya semua orang berkumpul di situ untuk mencoba nasi kapau yang konon tersohor seantero Jakarta dan Tangerang Selatan.
Pada hari itu, butuh setidaknya tiga puluh menit untuk sampai pada deretan lauk pauk pendamping nasi. Bukan karena pelayanan yang lama, tapi karena begitu banyak orang berjejal dalam antrean. Lain waktu saya akan memilih layanan pesan antar saja untuk menghindari antrean.
Nasi kapau Kedai Pak Ciman.
Nasi, sayur nangka, terong balado, dan ayam bakar seperti membayar pegalnya kaki ini menunggu antrean. Bumbunya sangat kaya dan tidak pelit! Walau terkesan sederhana, kepuasan yang dirasa sungguh tidak terkira.
ADVERTISEMENT
Truffle Gyu Don Twin House Bintaro
Twin House Bintaro merupakan cabang dari Twin House Cipete. Tetap mengusung tema ruang terbuka yang ramah untuk keluarga, Twin House Bintaro memiliki nuansa yang lebih modern.
Three Cheese Mac with Buttermilk Chicken
Saya memesan menu Truffle Gyu Don semata-mata karena rasa cinta saya pada truffle oil. Keharuman truffle oil-nya sungguh memikat, saya bisa menciumnya dari radius belasan meter. Berarti mereka tidak pelit untuk urusan yang satu ini. Bagian dagingnya terasa agak terlalu matang, namun rasanya berhasil ditutupi oleh bawang putih.
Menu lain yang saya coba adalah Three Cheese Mac with Buttermilk Chicken. Saya merasa agak bias untuk mengulas makanan ini, karena saat saya mencobanya perut sudah kadung terisi penuh oleh menu sebelumnya. Tapi yang pasti, makanan ini bukan favorit saya, karena kejunya sangat melimpah, lebih cocok untuk pencinta keju atau makanan dengan tekstur creamy.
ADVERTISEMENT
Surabi Solo di Restoran Gili Lombok.
Ada alasan mengapa saya meletakkan Gili Lombok pada posisi terakhir. Saat mengunjungi restoran ini, tentu ekspektasi saya adalah serangkaian kuliner khas Lombok. Saya sudah membayangkan takjil khas Lombok untuk mempersiapkan lidah saya ketika menyantap pedasnya ayam taliwang dengan plecing kangkung yang gurih.
Sayangnya, kini Gili Lombok beralih ke masakan Nusantara. Tapi ada satu menu camilan yang saya rasa cocok untuk menjadi menu buka puasa, yakni Surabi Bandung. Dua buah surabi dengan topping cokelat hadir di meja saya. Sengaja saya sandingkan dengan teh poci gula batu agar rasa manisnya lebih padu. Ternyata tidak buruk sama sekali, karena cita rasa tradisional yang manis jadi pilihan tepat untuk berbuka.
Berikut rekomendasi tempat buka puasa bersama di Bintaro. Sudah siap untuk musim buka puasa bersama tahun ini?
ADVERTISEMENT