Long Weekend Dikejar Deadline? Kerja di Kafe dan Resto 24 Jam Saja!

Justian Edwin  Food Blogger
Propagandist in the making. He writes about food & style in his spare time. Contact him for coffee, he'll say OK! Instagram: @justianedwin
Konten dari Pengguna
19 April 2019 1:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Justian Edwin Food Blogger tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Foto: Justian Edwin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto: Justian Edwin
ADVERTISEMENT
Tanggal merah dan ekstra hari di akhir minggu tidak selalu memberikan keuntungan pada semua orang, camkan itu. Ada manusia-manusia yang harus tetap bekerja agar dapur tetap ngebul, atau setidaknya gaya hidup tetap tampak asyik dan terkendali.
ADVERTISEMENT
Saya, salah satunya. Menjelang long weekend, justru semakin banyak tenggat pekerjaan yang harus diselesaikan. Jadi, saya berusaha untuk menyelesaikan semuanya dalam satu waktu.
Kebetulan, saya adalah satu dari sekian banyak orang yang tidak bisa bekerja di rumah atau di kamar kost saja. Pada hari kerja pun saya kerap butuh waktu sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan di luar kantor.
Ternyata, bekerja remote diyakini dapat meningkatkan produktivitas. Jika tidak semakin produktif, paling tidak penelitian dari Gallup membuktikan bahwa pekerja yang memiliki kesempatan bekerja di luar kantor memiliki rasa tanggung jawab lebih tinggi pada pekerjaannya. (Sumber)
Kembali lagi bekerja saat akhir minggu, terdapat hukum kausalitas. Saya tidak akan bekerja di kantor, sehingga saya akan begadang semalaman di sebuah kedai kopi atau restoran yang nyaman untuk bekerja. Di bawah ini, saya akan memberikan daftar kafe dan restoran yang buka 24 jam di Jakarta untuk bekerja di akhir pekan.
ADVERTISEMENT

Lucky Cat Coffee & Kitchen

Lucky Cat Cpffee & Kitchen. Foto: Justian Edwin
Saat awal buka, Lucky Cat tidak sebesar sekarang. Mungkin karena melihat animo masyarakat yang besar untuk begadang sembari menyesap kopi, kini bangunannya diperluas. Lebih banyak orang nokturnal yang bisa tertampung. Memang harganya sedikit mahal jika kamu tim gajian tanggal tua. Namun, patut dicoba jika punya bujet lebih untuk nongkrong produktif.
Menu sehat di Lucky Cat Coffee & Kitchen. Foto: Justian Edwin
Smoking area Lucky Cat Coffee & Kitchen. Foto: Justian Edwin
Sayang sekali di meja komunal, jarang sekali ditemukan sumber listrik. Agak repot jika kamu harus menggunakan perangkat elektronik.

Waha Kitchen, Kosenda Hotel

Tahu Isi di Waha Kitchen. Foto: Justian Edwin
Jika ingin tempat yang sepi untuk fokus bekerja, coba Waha Kitchen. Letaknya satu gedung dengan Kosenda Hotel. Saya suka suasananya karena di pinggir jalan yang kalau malam senyap sekali.
ADVERTISEMENT
Yang membuat saya kembali ke sini adalah rasa makanannya yang enak! Saya suka hampir semua menunya, bahkan tahu gorengnya terasa berbeda. Waha Kitchen juga punya banyak menu jus unik yang baru saya coba di sini.

Double Chin, Artotel Thamrin

Double Chin Sandwich. Foto: Zomato
Dulunya, Double Chin adalah RoCA atau Restaurant of Contemporary Arts. Letaknya di lobi Artotel Thamrin, Jakarta Pusat.
Kalau ingin foto cantik, tentu lebih baik ke sini pada siang hari demi kualitas pencahayaan yang baik. Tapi jika ingin begadang, datang ke sini malam hari juga asyik! Kelemahannya adalah restoran yang terletak di hotel sering ramai karena mengadakan acara pada musim tertentu, misalnya nonton bareng pertandingan sepak bola.
ADVERTISEMENT
Untuk ukuran restoran yang menyatu dengan hotel, menurut saya harga di Double Chin tidak semahal yang lain. Untuk rasa boleh diadu, pun dengan variasi menu.

Dim Sum Inc

Dim Sum Inc Kemang. | Foto: Justian Edwin
Mungkin aneh kalau bekerja malam hari di Dim Sum Inc, tapi percayalah, saya sering duduk sembari bekerja di Dim Sum Inc Kemang di atas pukul dua belas. Kecuali ada gerombolan anak muda rusuh dan berisik, menurut saya keramaian di Dim Sum Inc justru bisa menjadi stimulus saat sedang menulis.
Jika kalian yang sedang mengerjakan tugas statistik, mungkin Dim Sum Inc bukan tempat terbaik.
ADVERTISEMENT

Warunk Upnormal

Indomie Carbonara di Warunk Upnormal. Foto: Justian Edwin
Dari sekian banyak cabang Warunk Upnormal, yang paling saya suka adalah cabangnya yang di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. Areanya luas dan masih ada personal space untuk menyendiri walau restorannya sedang ramai.
Kulit Ayam Warunk Upnormal. Foto: Justian Edwin
Saya bukan penggemar berat menu di Warunk Upnormal, tapi siapa yang bisa menolak mi instan rebus dengan kulit ayam goreng garing di malam hari?

Starbucks

Iced Coffee Starbucks. Foto: Justian Edwin
Beberapa gerai Starbucks buka 24 jam di akhir minggu, salah satunya adalah yang di Kemang. Dibanding bekerja lembur di McDonald’s, saya lebih memilih Starbucks yang cenderung lebih tenang.
Pencahayaannya ketika malam juga tidak menyilaukan mata, pas untuk menahan kantuk semalaman. Jangan lupa pesan on the rock untuk stamina melawan jarum jam!
ADVERTISEMENT