Apple dan Google Diminta Hapus TikTok dari App Store dan Play Store, Kenapa?

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
30 Juni 2022 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi TikTok. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TikTok. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pejabat Federal Communication Commission (FCC) atau badan komunikasi dan penyiaran internasional, Brendan Carr, memberikan saran kepada Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka atau dari App Store dan Play Store. Salah satu alasannya karena masalah keamanan nasional seputar perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, ByteDance.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan BuzzFeed News baru-baru ini, staf ByteDance China telah mengakses data pengguna TikTok AS pada beberapa kesempatan. Carr mengatakan tuduhan tersebut menunjukkan bagaimana TikTok tidak mematuhi kebijakan yang harus dipatuhi oleh kedua perusahaan oleh setiap aplikasi.
Apple dan Google tidak segera menanggapi perihal itu. Namun, dalam sebuah pernyataan, TikTok menyebut laporan BuzzFeed "menyesatkan." Pihak TikTok kemudian memberikan tanggapan bahwa aplikasinya itu selalu dipantau oleh enkripsi keamanan agar data pengguna tetap aman.
"Seperti banyak perusahaan global, TikTok memiliki tim teknik di seluruh dunia, kami menggunakan kontrol akses seperti enkripsi dan pemantauan keamanan untuk mengamankan data pengguna, dan proses persetujuan akses diawasi oleh tim keamanan kami yang berbasis di AS. TikTok secara konsisten mempertahankan bahwa teknisi kami di lokasi di luar AS, termasuk China, dapat diberikan izin akses ke data pengguna AS berdasarkan kebutuhan di bawah kontrol ketat tersebut," kata salah satu pihak TikTok, sebagaimana yang dikutip dari CNN, Kamis (30/6).
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, para pejabat AS telah menyatakan keprihatinan bahwa akses pemerintah China terhadap data pengguna AS dapat membahayakan keamanan nasional. Namun, saran yang dilontarkan oleh lembaga penyiaran Amerika itu masih belum bisa dipastikan apakah disetujui atau tidak. Sebab, keputusan dari FCC itu membutuhkan persetujuan dari Ketua Jessica Rosenworcel, yang memimpin badan federal independen.
Sementara itu disebutkan bahwa FCC tidak berperan dalam mengatur layanan berbasis internet seperti toko aplikasi, dan upaya sebelumnya oleh pemerintah AS untuk melarang TikTok dari toko aplikasi AS telah goyah di tengah tantangan pengadilan.
TikTok kemudian memberikan pernyataan lain bahwa mereka telah memigrasikan data pengguna AS ke server cloud Oracle yang berbasis di AS yang akan menghapus cadangan data pengguna AS dari server miliknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Carr menulis dalam suratnya bahwa dia tidak yakin dengan pernyataan tersebut. "TikTok telah lama mengeklaim bahwa data pengguna AS-nya telah disimpan di server di AS, namun representasi itu tidak memberikan perlindungan terhadap data yang diakses dari Beijing," katanya. "Memang, pernyataan TikTok bahwa '100 persen lalu lintas pengguna AS dialihkan ke Oracle' tidak mengatakan apa pun tentang dari mana data itu dapat diakses."