AS Ingin Pembatasan Ekspor Chip China Tak Ganggu Rantai Pasokan

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2022 12:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi chip di motherboard komputer. Foto: Axonite via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi chip di motherboard komputer. Foto: Axonite via Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sikap Amerika Serikat (AS) atas aturan terbaru mengenai pembatasan ekspor chip ke China secara tidak langsung membahayakan rantai pasokan semikonduktor dunia. Sehingga diperlukan adanya tindakan lebih lanjut untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, beberapa jam sebelum pembatasan tersebut berlaku, AS memberikan otorisasi kepada perusahaan chip memori asal Korea Selatan, SK Hynix Inc menerima barang untuk fasilitas produksi chipnya di China tanpa lisensi tambahan yang diberlakukan oleh aturan baru. Selain itu, Taiwan Semiconductor Manufacturing juga mendapatkan lisensi satu tahun untuk terus memesan peralatan pembuat chip AS untuk ekspansi di AS.
Menurut laporan dari Nikkei Asia, Pemerintah AS meyakinkan TSMC bahwa mereka akan dapat mengirimkan peralatan ke fasilitas manufaktur di kota Nanjing, China.
Sebelumnya, pemerintahan Biden telah merencanakan pembebasan untuk perusahaan asing yang beroperasi di China seperti SK Hynix dan Samsung Electronics Co dari beban pembatasan baru tersebut. Menurut aturan yang dipublikasikan, perusahaan memerlukan lisensi sebelum ekspor AS dilakukan ke wilayah dengan produksi chip canggih di China. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya AS untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer China.
ADVERTISEMENT
Vendor juga tidak dapat mendukung, melayani, dan mengirim pasokan non-AS ke pabrik-pabrik yang berbasis di China tanpa lisensi, kecuali jika perusahaan telah diizinkan atau ada orang AS yang terlibat di dalamnya. Akibatnya, bahkan barang-barang dasar sekalipun seperti bola lampu, pegas, dan baut yang membuat alat tetap berjalan mungkin tidak dapat dikirim sampai vendor diberikan lisensi.
"Diskusi kami dengan Departemen Perdagangan menghasilkan persetujuan untuk memasok peralatan dan barang-barang yang dibutuhkan untuk pengembangan dan produksi semikonduktor DRAM di fasilitas China tanpa persyaratan lisensi tambahan," imbuh SK Hynix dalam sebuah pernyataan.
Sebagai upaya lebih lanjut, nantinya AS akan meninjau lisensi yang akan diberikan untuk pabrik non-China di negara tersebut yang terkena dampak pembatasan berdasarkan kasus terlapor. Namun, bahkan jika perusahaan tersebut disetujui, maka pengiriman akan mengalami penundaan dan kemungkinan besar lisensi pabrik chip di China akan ditolak. Sedangkan perusahaan chip asal Amerika, Intel Corp juga mengoperasikan pabrik chip di China.
ADVERTISEMENT