BUMN Hadirkan Program Makmur untuk Petani, Apa Saja Manfaatnya?

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan program Makmur dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir diklaim akan membawa manfaat dan keuntungan, khususnya untuk petani tanah air. Menurut Erick, program ini bisa sukses lewat kerja sama BUMN.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi saat ini, perlu adanya gotong royong dari berbagai pihak karena akan sulit jika dilakukan secara mandiri. Terutama pandemi ini sangat menekan kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Selain itu, Erick melihat adanya pandemi membuat kesenjangan sosial semakin terasa. Maka ia bersama jajarannya ikut mengintervensi agar ekonomi masyarakat semakin berkembang.
Selain BUMN, Erick berterima kasih karena swasta dan petani mau ikut berinisiasi lewat program dengan kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur). Program ini menjadi ekosistem yang banyak memberi manfaat untuk petani.
Adapun manfaat yang akan diterima melalui program Makmur ini yaitu kemudahan relasi antara petani dan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemerintah daerah dan jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
ADVERTISEMENT
Lewat ekosistem ini, para petani yang bergabung dalam program Makmur akan didampingi sehingga bisa memberi dampak positif pada produktivitas dan hasil pertanian. Fokus utama BUMN ada untuk 28.000 petani di 40.000 hektar.
Program yang rilis di bulan Agustus 2021 ini menghasilkan respon dan efek positif di sektor pertanian. Terutama pada peningkatan produktivitas dan hasil pertanian. Pupuk Indonesia juga membuat inisiasi dalam ekosistem tersebut.
Pihaknya akan terus suplai benih, produsen pupuk, pestisida, dan pendanaan dari Himbara, BNI, BRI, Mandiri. Kemudian nantinya akan dilakukan offtaker oleh RNI Group yang telah terintegrasi. Ditambah dengan asuransi gagal panen yang dikeluarkan Jasindo.
Dengan adanya pasokan pupuk non subsidi dan pendampingan ini menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Aktivitas tanam perdana lewat program Makmur ini diselenggarakan di Desa Muara Putih di lahan 30 hektar oleh 30 petani dari kelompok tani Mekar Sari.
ADVERTISEMENT
Program Makmur sendiri telah berjalan lewat anak perusahaan Pupuk Indonesia Group. Misalnya PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik.
Anak perusahaan tersebut menjadi project leader di wilayah persebaran yang telah dilakukan. Program ini sudah dijalankan dengan merata di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini target luasan lahan program Makmur mencapai 50.000 hektar.
Komoditas yang akan terus ditingkatkan yaitu padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau nanas, dan manggis. Di bulan September lalu, program ini berhasil memanfaatkan 50.799 hektar yang melibatkan 31.596 petani.