Ekonomi Jepang Dinilai Mulai Membaik di Kuartal III 2022
Konten dari Pengguna
8 Desember 2022 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, revisi 0,8 persen kontraksi triwulanan dalam produk domestik bruto (PDB) yang dirilis oleh Kantor Kabinet pada Kamis (8/12) lebih baik dibandingkan dengan perkiraan median ekonom dengan angka penurunan tahunan 1,1 persen. Revisi tersebut didorong oleh perubahan ke atas dalam persediaan swasta dan dibandingkan dengan kenaikan kuartalan tahunan sebesar 4,5 persen pada kuartal sebelumnya.
Perekonomian Jepang secara tak terduga menyusut pada kuartal ketiga karena risiko resesi global, ekonomi China yang goyah, yen yang lemah dan biaya impor yang lebih tinggi merugikan konsumsi dan bisnis. Adapun penyebab pulihnya perekonomian pada kuartal saat ini karena pelonggaran pembatasan pasokan pada semikonduktor dan mobil, dan pencabutan kontrol perbatasan COVID-19 yang meningkatkan pariwisata.
"Dimulainya kembali pariwisata masuk dan kampanye untuk mempromosikan perjalanan domestik akan meningkatkan konsumsi swasta, membantu ekonomi kembali tumbuh pada kuartal Oktober-Desember," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.
ADVERTISEMENT
"Ke depan, pelambatan global yang dipimpin oleh kenaikan suku bunga di negara maju dan kemerosotan real-estate di China akan membebani ekonomi Jepang, mungkin menyebabkan resesi teknis, atau kontraksi dua kuartal berturut-turut di semester pertama tahun depan," lanjutnya.
Sebelum dibandingkan tahun ke tahun, PDB kuartal ketiga turun 0,2 persen dari kuartal sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan kontraksi awal sebesar 0,3 persen. Di antara sektor-sektor utama, konsumsi swasta membantu mendorong pertumbuhan, meski direvisi turun. Selain itu, belanja modal dan ekspor merupakan kontributor utama pertumbuhan lainnya.
Namun, yen yang lemah dan tagihan impor yang besar, menjadi beberapa penyebab yang meningkatkan biaya hidup, lebih dari mengimbangi kontributor pertumbuhan PDB.