Inflasi Jepang Tembus 4 Persen di Desember 2022

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
20 Januari 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggemar Jepang mengibarkan bendera sebelum pertandingan Jepang vs Spanyol di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penggemar Jepang mengibarkan bendera sebelum pertandingan Jepang vs Spanyol di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inflasi di Jepang pada bulan Desember tembus 4,0 persen secara tahunan atau dua kali lipat dari target bank sentral sebesar 2 persen dan mencapai level tertinggi barunya dalam 41 tahun terakhir. Angka tersebut menambah tanda-tanda peningkatan tekanan inflasi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan segera mengakhiri kebijakan pengendalian imbal hasil dan memungkinkan suku bunga naik lebih tinggi.
Kenaikan indeks harga konsumen inti (CPI), yang tidak termasuk makanan segar yang mudah menguap tetapi termasuk biaya minyak, cocok dengan perkiraan pasar rata-rata dan mengikuti kenaikan tahunan 3,7 persen yang terlihat di bulan November.
Dengan demikian, kenaikan tahunan dalam CPI inti melampaui target BOJ sebesar 2 persen selama sembilan bulan berturut-turut.
"Tekanan inflasi sedikit meningkat, dengan kenaikan harga yang meluas melampaui harga makanan dan bahan bakar," kata Yoshiki Shinke, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute.
"Perusahaan tidak lagi berhati-hati dalam menaikkan harga. Kita mungkin melihat inflasi bertahan di atas target 2 persen BOJ hingga musim gugur tahun ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun CPI inti, di luar biaya makanan segar dan energi, 3,0 persen lebih tinggi di bulan Desember dibandingkan tahun sebelumnya, serta meningkat dari kenaikan 2,8 persen yang terlihat pada bulan November.
Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar, tetapi menaikkan perkiraan inflasi dalam proyeksi triwulanan baru, Rabu (18/1), karena perusahaan terus membebankan biaya bahan baku yang lebih tinggi kepada rumah tangga.