IPW Mencatat Penjualan Rumah Jabodebek-Banten 2021 Kian Meningkat

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
20 November 2021 9:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rumah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Nilai penjualan rumah sepanjang 2021 terus mengalami peningkatan. Indonesia Properti Watch (IPW) mencatat, tingkat penjualan rumah Jabodebek-Banten hingga kuatral III 2021, pasar perumahan terus terkonsentrasi di segmen menengah atas.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, CEO IPW Ali Tranghanda mengingatkan pelaku pasar untuk tidak lengah.
“Semakin cepat peningkatan yang terjadi, puncak siklus akan makin cepat dan kemungkinan pasar kembali ke pasar yang lebih membumi,” ucap Ali Tranghanda dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (20/11).
IPW melihat tingkat penjualan unit rumah di Jabodebek-Banten tahun 2020 lebih rendah dibandingkan penjualan pada 2017 saat siklus pasar properti di bawah. Namun sebaliknya, nilai penjualan 2020 lebih tinggi daripada 2017, dan terus meningkat sepanjang 2021.
Bila dilihat dari sisi unit terjual, kuartal III/2021 menunjukan pertumbuhan 12,4 persen qtq. Pertumbuhan tersebut adalah rendah dari peningkatan nilai penjualan, yang mengindikasikan harga rata-rata unit terjual lebih tinggi secara qtq.
Untuk penjualan rumah siap huni sendiri, pada kuartal III/2021 meningkat 14 persen qtq. Tren pertumbuhan tersebut terjadi sejak diberlakukannya insentif PPN untuk rumah siap huni pada 1 Maret 2021. Sedangkan rumah inden memiliki komposisi penjualan sebesar 75,78 persen, dibandingkan dengan siap huni 24,22 persen.
ADVERTISEMENT
IPW mencatat, harga rata-rata unit terjual mengalami pertumbuhan 36,6 persen yaitu menjadi Rp 1.044.343.878. Harga rumah terjual dengan rata-rata tertinggi terjadi di Tangerang. Sementara sekitarnya sebesar 66,9 persen menunjukan indikasi banyak rumah terjual di segmen menengah atas.
Sementara harga unit terjual yang mengalami penurunan tertinggi dengan rata-rata 19,8 persen terjadi di Cilegon, sebagai indikasi minat pasar berpindah ke segmen menengah. Namun bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, angka unit terjual Cilegon mengalami pertumbuhan unit tertinggi, yang didominasi segemen menengah bawah. Sementara yang terendah terjadi di Serang yaitu turun 3,6 persen.
Berdasarkan nilai penjualan, Cilegon tercatat sebagai nilai pertumbuhan tertinggi qtq. Posisi tersebut kemudian diikuti Tangerang dan sekitarnya, dan Bekasi menempati posisi terendah.
ADVERTISEMENT
Meninjau dari sisi segmentasi pasar, segmen menengah terus bergeser ke atas. Tercatat ada peningkatan cukup tinggi di segmen lebih dari Rp 1 miliar, juga dengan segmen Rp 300-Rp 500 juta. Sedangkan segmen di bawah Rp 300 juta menurun secara umum berlanjut.