Jelang MotoGP Mandalika, Menteri PUPR Siapkan 398 Unit Sarana Hunian

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2022 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto udara proyek pengembangan pantai Mandalika, yang merupakan lokasi untuk balapan sepeda motor MotoGP di Mandalika, Lombok. Foto: AFP/ARSYAD ALI
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara proyek pengembangan pantai Mandalika, yang merupakan lokasi untuk balapan sepeda motor MotoGP di Mandalika, Lombok. Foto: AFP/ARSYAD ALI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pergelaran turnamen internasional MotoGP di Mandalika, Lombok akan berlangsung dalam waktu dekat, yaitu pada Maret 2022 mendatang. Selain membeli tiket, penonton juga harus menyiapkan kebutuhan akomodasi selama acara.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyediakan ratusan unit sarana hunian pariwisata (sarhunta) sebagai alternatif sarana akomodasi yang bisa digunakan penonton.
Kementerian PUPR telah membangun 398 unit sarhunta sebagai alternatif sarana akomodasi bagi para penggemar ajang balap motor internasional yang akan digelar bulan Maret 2022 mendatang tersebut,” mengutip informasi dalam unggahan Instagram @kemenpupr, Selasa (18/01).
Selain sebagai pilihan akomodasi penonton, program ini pemerintah lakukan untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat menjadi homestay yang lebih layak huni.
Kini, sarhunta tersebut dikelola sendiri oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian, program ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, terlebih saat gelaran balap motor kelas dunia itu diselenggarakan.
“Tolong dirawat, dijaga, dan dikelola dengan baik. Jangan sampai ada perang tarif. Saya pesan agar lingkungannya ditata dan dijaga kebersihannya," pesan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada salah satu pemilik homestay.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, sarhunta tersebut telah dibangun menggunakan standar homestay internasional. Rumah-rumah tersebut dikembangkan dengan konsep kearifan lokal seperti rumah adat Sesak.
Masyarakat setempat dilibatkan dalam proses pembangunan sarhunta, mulai dari perencanaan teknis hingga pelaksanaan.