news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lawan Pengaruh China, AS Siap Bikin Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan meluncurkan prakarsa ekonomi dalam meningkatkan keterlibatan AS di Asia yang turut diterapkan sebagai upaya melawan pengaruh China.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Bloomberg, Kamis (19/5), Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menjelaskan bahwa AS dan mitranya akan memulai kerangka Ekonomi Indo-Pasifik ketika Biden mengunjungi Jepang dan Korea Selatan antara tanggal 20 sampai 24 Mei 2022.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah menunjukkan dukungan rencana tersebut dan diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka siap bergabung dengan kerangka ekonomi itu ketika berbicara dengan Biden di Seoul pada hari Sabtu.
Kerangka ekonomi itu nantinya akan dipimpin oleh Departemen Perdagangan yang berfokus pada ketahanan rantai pasokan, energi bersih, dekarbonisasi dan infrastruktur, perpajakan, dan anti korupsi.
Menyusul keluarnya AS dari pembicaraan tentang perjanjian perdagangan regional Kemitraan Trans-Pasifik di bawah mantan Presiden Donald Trump, kerangka Ekonomi Indo-Pasifik atau juga dikenal dengan IPEF adalah bagian dari upaya pemerintahan Biden untuk melemahkan dominasi China di Asia.
ADVERTISEMENT
“Kami memiliki antusiasme yang besar tentang ini. Saya telah menghabiskan banyak waktu berbicara dengan rekan-rekan kami di Indo-Pasifik, dan ada permintaan besar dari mereka agar Amerika Serikat lebih hadir dan memiliki strategi ekonomi yang afirmatif,” kata Raimondo kepada wartawan melalui pertemuan virtual pada hari Selasa.
Ilustrasi Amerika Serikat. Foto: Lindsey Wasson/REUTERS
Raimondo mengumumkan pelaksanaan rencana tersebut akan dilaksanakan pada November setelah pembicaraan dengan Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Jepang.
Sementara itu, IPEF belum di rincikan secara jelas. Pemerintahan Biden telah menyatakan bahwa rencana tersebut tidak akan memasukkan tarif yang lebih rendah atau akses yang lebih baik ke pasar AS.
Senator dari kedua belah pihak mengkritik agenda perdagangan Biden tersebut pada bulan Maret, dan turut menyerang Perwakilan Dagang AS Katherine Tai tentang kurangnya kemauan dalam merundingkan perjanjian baru.
ADVERTISEMENT
Robert Ward, Ketua dan Direktur Geo-ekonomi dan strategi Jepang di Institut Internasional Studi Strategis, mengatakan IPEF tidak akan berfungsi sebagai pengganti yang efektif untuk Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, yang akhirnya akan menggantikan TPP. Sebab, China sekarang berusaha untuk bergabung dengan kerangka kerja itu.
"Apa sebenarnya IPEF itu? Pemerintahan Biden kurang dalam tata negara ekonomi di Indo-Pasifik, dan China sedang membangun landasan," kata Ward kepada wartawan di Klub Koresponden Asing Jepang minggu lalu.