news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menkeu AS Ajak Eropa Lawan Ekonomi China

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 16:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Janet Yellen Foto: REUTERS/Yuri Gripas
zoom-in-whitePerbesar
Janet Yellen Foto: REUTERS/Yuri Gripas
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (17/5), Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen meningkatkan kritiknya terhadap praktik ekonomi dan perdagangan China, mendesak AS dan sekutu Eropanya untuk bersatu dalam menentang Beijing dan mendiversifikasi rantai pasokan.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki kepentingan bersama dalam memberi insentif kepada China untuk menahan diri dari praktik ekonomi yang merugikan kita semua," kata Yellen dalam pidatonya di Forum Ekonomi Brussel, sebagaimana yang dikutip dari Reuters, Rabu (18/5).
Dia menyebutkan kebijakan perdagangan dan investasi China, kebijakan pembangunan dan iklim, dan praktik pinjaman, semuanya telah meninggalkan beberapa negara dengan beban utang yang tidak berkelanjutan.
Kemenkeu AS itu kemudian menyebutkan, bahwa praktik ekonomi China cukup berbahaya dan harus ditinggalkan agar bisa meraih keuntungan bisnis.
"Kita semua harus berusaha mendorong China untuk meninggalkan praktik berbahaya," kata Yellen. "Jika kita bisa melakukan itu, kita akan memiliki peluang yang lebih baik untuk bersaing secara setara dengan China, yang akan menguntungkan bisnis dan konsumen kita."
ADVERTISEMENT
Yellen memperingatkan bahwa negara-negara Barat terlalu bergantung pada China. Sementara, Beijing sedang mengkonsolidasikan pangsa pasar dalam produk teknologi tertentu dan berusaha untuk mengendalikan produksi semikonduktor.
Perkembangan ini, katanya, dapat membuat ekonomi berbasis pasar yang demokratis menjadi lebih rentan terhadap pengaruh geopolitik China, tetapi lebih banyak menopang rantai pasokan, termasuk untuk mengurangi risiko tersebut.
Kepala Departemen Keuangan AS juga meminta sekutu AS untuk meningkatkan dukungan keuangan untuk Ukraina, dengan mengatakan bahwa dana yang diumumkan sejauh ini tidak akan cukup untuk kebutuhan jangka pendek negara itu karena memerangi invasi Rusia.