Pantau Tambak Udang di Bali, Luhut Optimis Target Ekspor 2 Juta Ton Tercapai

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
1 Maret 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini terlihat memantau perkembangan proyek tambak udang yang sejak tahun lalu tengah dioptimalkan. Salah satunya dilakukan di Kampung Bahari Nusantara di Jembrana, Bali.
ADVERTISEMENT
Tambak udang di area tersebut dikembangkan dengan model supra intensif dan menggunakan teknologi Oxibam untuk budidaya udang vaname hyperdensity. Dimana teknologi tersebut merupakan inovasi anak bangsa.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2021 lalu membidik peluang pasar ekspor udang dengan mengoptimalkan tambak-tambak terlantar di seluruh Indonesia. Pasalnya, udang masih menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia.
Bahkan di tengah pandemi, dimana berbagai sektor usaha mengalami kontraksi dan dampak penurunan, sektor perikanan justru menunjukkan pertumbuhan PDB sebesar 5,45 persen dari tahun 2020.
“Hal ini menunjukkan kita mampu melaksanakan program ketahanan pangan dan upaya peningkatan produksi udang nasional yang selama ini menjadi salah satu komoditi ekspor utama dan sumber perolehan devisa terbesar dari sektor perikanan,” tulisnya dalam unggahan akun Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Sabut (26/2).
Luhut B Pandjaitan di area tambak udang Jembrana, Bali (Foto: Instgaram @luhut.pandjaitan)
Dari data yang dilaporkan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya KKP Syarief Widjaja, Maret 2021 lalu, volume pasar ekspor udang masih 857 ribu ton per tahun. Pemerintah menargetkan peningkatan volume hingga 2 juta ton pada tahun 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Dalam rangka mendorong target produksi dan nilai ekspor mencapai sebesar USD 4.3 Milyar, saya sungguh berharap agar program ini bisa “sustain” sehingga bisa memberikan manfaat yang sangat besar,” lanjutnya.
Menurutnya, tak hanya dari segi muatan inovasi teknologi saja namun cara mengoptimalkan peluang ini untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Tentunya dapat terwujud lewat kerjasama dan kolaborasi yang saling terintegrasi antara TNI Angkatan Laut, Pemkab dan pihak-pihak swasta.
“Saya ingin agar Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendorong agar sektor perikanan dikelola seoptimal mungkin sebagai sumber devisa, lapangan kerja, dan sumber pangan masyarakat dan industri olahan,” kata Luhut.
Dengan begitu Indonesia mampu menduduki posisi lima teratas sebagai negara eksportir produk perikanan secara global.
ADVERTISEMENT