Pasutri Blitar Gabungkan Cafe dengan Cuci Mobil, Omzetnya Capai Puluhan Juta

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
22 September 2021 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembuatan kopi di kedai. Dok: Pixabay/Free-Photos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembuatan kopi di kedai. Dok: Pixabay/Free-Photos
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri asal Blitar membuka bisnis kuliner yang tidak biasa. Pasutri tersebut menggabungkan konsep kedai kopi dengan tempat cuci mobil.
ADVERTISEMENT
Rendro Darito (38) dan Dani Tri Anggoro (36) merupakan pasangan suami istri asal Blitar, Jawa Timur. Mereka memulai bisnis kedai kopi sekaligus tempat cuci mobil tersebut sejak 2013.
Ide unik tersebut muncul dari pengalaman kurang menyenangkan yang dialami Rendro. Rendro merasa tidak nyaman setiap kali datang ke tempat cuci steam mobil. Selain merasa bosan, ia juga merasa ruang tunggu di tempat cuci mobil biasanya tidak diperhatikan dan membuat tidak nyaman selama menunggu.
Akhirnya Rendro muncullah inspisrasi untuk menggabungkan kedai kopi dengan tempat cuci mobil. Menurutnya, ide tersebut dapat membuat pengunjung merasa nyaman selama menunggu mobilnya dicuci. Bisnis tersebut akhirnya ia beri nama “Cak Kreebo”.
Untuk mendukung suami, Dani pun akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan lamanya. Sebelumnya Dani merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kini ia lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga sambil membantu bisnis Cak Kreebo sebagai akunting.
ADVERTISEMENT
Cak Kreebo memberikan layanan cuci motor dan mobil, salon mobil hingga jasa nano coating mobil. Sedangkan untuk kedai kopinya, Cak Kreebo menawarkan berbagai menu makanan dan minuman dengan harga terjangkau.
Cak Kreebo terletak didaerah yang banyak dilewati oleh aktivitas masyarakat. Hal ini menjadi nilai plus bagi bisnis yang dijalani Rendro. Tak disangka bisnis tersebut menghasilkan omzet yang fantastis. Penghasilan bisnisnya tersebut bisa mencapai Rp 80 juta per bulan.
Namun pandemi memberikan dampak buruk untuk bisnisnya , khususnya pada coffee shop. Selama pandemi, bisnis Rendro dengan istri memperoleh pemasukan Rp 50 juta per bulan.
Salah satu tantangan yang Rendro hadapi adalah membina sumber daya manusia (SDM) yang bekerja padanya. Bisnis yang kini sudah memiliki 17 karyawan itu rata-rata pegawainya merupakan lulusan SMA. Selain itu, kendala marketing juga menjadi tantangan bagi Cak Kreebo untuk terus membuat bisnisnya tersebut disukai warga.
ADVERTISEMENT