Pelonggaran Protokol COVID-19 di China Picu Kenaikan Harga Minyak

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
14 November 2022 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang pekerja medis dengan APD mengumpulkan swab dari seorang warga untuk pengujian COVID-19, di Shanghai, China, Kamis (13/10/2022). Foto: Aly Song/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja medis dengan APD mengumpulkan swab dari seorang warga untuk pengujian COVID-19, di Shanghai, China, Kamis (13/10/2022). Foto: Aly Song/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak naik hampir 1 persen pada Senin (14/11) setelah China melonggarkan beberapa pembatasan protokol COVID-19 mereka yang ketat yang diharapkan dapat memicu pemulihan dalam kegiatan ekonomi, dikutip Reuters, Senin (14/11). Hal ini memperpanjang kenaikan harga dari sesi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters, Minyak mentah Brent berjangka naik 87 sen, atau 0,9 persen, menjadi USD 96,86 per barel pada 0041 GMT setelah naik 1,1 persen pada hari Jumat. Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di USD 89,76 per barel, naik 80 sen, atau 0,9 persen, setelah menutup sesi Jumat 2,9 persen lebih tinggi.
Harga komoditas naik pada Jumat (11/11) setelah Komisi Kesehatan Nasional China menyesuaikan tindakan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Tetapi kasus COVID-19 meningkat di China selama akhir pekan.
"Pivot kebijakan ini akan membantu membatasi kekhawatiran penurunan dari pendekatan pembatasan yang berlarut-larut untuk aktivitas di darat, tetapi itu tidak menghilangkan permintaan langsung yang terkena dari penguncian saat ini," ujar Stephen Innes dari SPI Asset Management dalam sebuah catatan.
ADVERTISEMENT
Permintaan China untuk minyak dari eksportir utama dunia Arab Saudi tetap lemah karena beberapa penyuling telah meminta untuk mengangkat lebih sedikit minyak mentah pada bulan Desember.
Secara terpisah, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa India dapat terus membeli minyak Rusia sebanyak yang diinginkannya, jika India menghindari asuransi, keuangan, dan layanan maritim Barat yang terikat oleh perjanjian tersebut.
Gubernur Federal Reserve AS Christopher Waller mengatakan, akan membutuhkan serangkaian laporan lunak bagi bank untuk menghentikan langkahnya pada kenaikan suku bunga yang telah mendorong dolar dan menekan harga komoditas yang dihargai dalam greenback.
Adapun Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping akan bertemu langsung pada Senin di KTT G20, Bali untuk pertama kalinya sejak Biden menjabat.
ADVERTISEMENT