Perusahaan Teknologi IBM Akan PHK 3.900 Karyawan Imbas Permintaan Lesu

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2023 9:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teknologi blockchain. Foto: NicoElNino/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teknologi blockchain. Foto: NicoElNino/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan teknologi, IBM Corp, akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 3.900 karyawan sebagai bagian dari beberapa divestasi aset. Perusahaan juga membukukan kuartal keempat yang datar karena permintaan yang lesu untuk layanan konsultasinya.
ADVERTISEMENT
Big Blue memisahkan bisnis infrastruktur terkelolanya yang besar dan lamban, yang sekarang disebut Kyndryl pada akhir 2021 untuk fokus pada cloud hibridnya, yang membantu klien menyiapkan kombinasi pusat data mereka sendiri dan sumber daya komputasi sewaan.
Namun, kepala keuangan perusahaan, James Kavanaugh, mengatakan bahwa IBM akan terus merekrut di area fokus.
"Tidak seperti banyak orang lain selama 2 hingga 2,5 tahun terakhir yang mempekerjakan puluhan dan ribuan orang. Kami memanfaatkan digitalisasi, otomatisasi AI, yang mendorong efisiensi, tetapi kami berkomitmen untuk merekrut untuk riset yang dihadapi klien dan pengembangan,” ujar Kavanaugh diberitakan Reuters, dikutip pada Jumat (27/1).
Perusahaan juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan di pertengahan satu digit dengan mata uang konstan, lebih lemah 12 persen dari yang dilaporkan tahun lalu. Hal itu karena permintaan yang dipicu pandemi untuk digitalisasi bisnis telah memberi jalan bagi pembelanjaan yang berhati-hati oleh klien dalam menghadapi peningkatan ketakutan akan resesi.
ADVERTISEMENT
IBM pada Oktober menandai kelemahannya dalam pemesanan baru di Eropa Barat, sementara rekan Accenture Plc juga mencatat kelemahan dalam bisnis konsultasinya. Cognizant Technology Solutions Corp juga memangkas perkiraan tahun 2022 karena mundurnya kontrak pada November lalu.
Meski demikian, Kavanaugh mengatakan bahwa perusahaan melihat bisnis konsultasinya tumbuh dalam hal pengeluaran cloud. Penandatanganan kesepakatannya berlipat ganda pada tahun 2022 untuk menyiapkan layanan dengan mitra seperti AWS Amazon.com dan Azure Microsoft.
Menurut data dari Refinitiv, pendapatan cloud hybridnya naik 2 persen menjadi USD 6,3 miliar atau setara Rp 94,3 triliun pada kuartal keempat. Total pendapatannya adalah USD 16,69 miliar pada periode tersebut, setara dengan Rp 249 triliun, dan lebih besar dari perkiraan analis sebesar USD 16,40 miliar.
ADVERTISEMENT
Adapun perusahaan teknologi berusia 110 tahun tersebut mengatakan pihaknya mengharapkan dampak valuta asing yang netral pada bisnisnya tahun ini karena dolar AS melemah, karena lebih dari separuh pendapatannya berada di luar Amerika Serikat. Ini membukukan hit forex lebih dari USD 1 miliar selama kuartal keempat.