Tagihan Pajak Menumpuk hingga Rp 214 T, Elon Musk Mau Jual Saham Tesla

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
10 November 2021 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Joe Skipper/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Joe Skipper/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Elon Musk, pendiri Tesla perusahaan mobil listrik (EV) ini tengah menghadapi dilema akibat tagihan pajaknya yang kini mencapai USD 15 miliar atau sekitar Rp 214,9 triliun. Untuk membayarnya, Musk kemungkinan besar akan menjual saham Tesla sebanyak 10%.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan dirinya melalui akun Twitter @elonmusk, ia membuat polling dan meminta pendapat dari 63 juta pengikutnya apakah mereka mendukung penjualan saham tersebut untuk membayar pajaknya.
"Belakangan ini banyak diperbincangkan mengenai laba yang belum terealisasi (unrealized gains) sebagai cara menghindari pajak, jadi saya berencana menjual 10% saham. Apakah Anda mendukung ini?," cuit Elon Musk, Minggu (7/11).
Sebagai pendiri, Elon Musk tercatat memiliki saham Tesla sebesar 170,5 juta hingga 30 juni 2021. Penjualan 10% saham diperkirakan menghasilkan USD 21 miliar atau Rp 300,82 triliun dari perusahaan tersebut, yang mana sudah lebih dari cukup untuk membayar tagihan pajaknya.
Dari hasil polling cuitannya di Twitter, sebanyak 57,9% mendukung penjualan saham tersebut dan 42,1% menentangnya. Musk kemudian menambahkan pernyataan bahwa ia tak menerima gaji ataupun bonus dari Tesla, sehingga seluruh kekayaannya berada di saham yang ia miliki.
ADVERTISEMENT
Maka untuk membayar pajak, ia perlu menjual sedikit sahamnya, "Saya tidak mengambil gaji tunai atau bonus dari mana pun. Saya hanya punya stok, jadi satu-satunya cara bagi saya untuk membayar pajak secara pribadi adalah dengan menjual saham," katanya.
Sebelumnya, pernyataan Musk ini merupakan responnya terkait pengesahan rancangan undang-undang (RUU) infrastruktur bipartisan senilai USD 1 triliun.
Dalam RUU tersebut salah satunya ditujukan untuk para miliarder yaitu terkait rencana pajak dari keuntungan modal yang belum direalisasikan. Beberapa analis dan pakar saham telah memperkirakan Elon Musk akan segera menjual sahamnya di kuartal IV-2021 ini.