news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Uni Eropa Gagal Sepakati Batas Harga Minyak Mentah Rusia

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
30 November 2022 8:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pabrik penyulingan minyak Rosneft di kota Gubkinsky di Siberia barat, Rusia pada 2 Juni 2006. Foto: Delphine Thouvenot/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik penyulingan minyak Rosneft di kota Gubkinsky di Siberia barat, Rusia pada 2 Juni 2006. Foto: Delphine Thouvenot/AFP
ADVERTISEMENT
Uni Eropa gagal menyepakati batas harga minyak mentah Rusia. Kegagalan tersebut dikarenakan sikap Polandia yang bersikeras untuk menetapkan batas lebih rendah dari yang diusulkan oleh G7 untuk memangkas kemampuan Rusia membiayai invasinya ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kesepakatan. Naskah hukum sekarang telah disetujui, tetapi Polandia masih belum menyetujui harganya," kata seorang diplomat, diberitakan Reuters pada Senin (29/11).
Walaupun demikian, belum ada rencana tanggal baru untuk pembicaraan lebih lanjut, meskipun mekanisme batas harga akan mulai berlaku pada 5 Desember.
Adapun jika tidak ada kesepakatan tentang ide batas harga G7 pada Senin depan, maka Uni Eropa akan menerapkan langkah-langkah lebih keras yakni larangan semua impor minyak mentah Rusia mulai 5 Desember dan produk minyak bumi mulai 5 Februari. Namun, Hongaria dan dua negara Eropa tengah yang tidak memiliki akses lautan mendapatkan pengecualian dari larangan impor pipa yang mereka andalkan.
Negara-negara anggota G7 telah mengusulkan versi larangan UE yang lebih lunak untuk menjaga pasokan minyak agar ekonomi global tetap stabil, dikarenakan Rusia merupakan negara yang memasok 10 persen dari minyak dunia.
ADVERTISEMENT
Usulan batas dari G7 yakni USD65-70 per barel, tetapi beberapa negara termasuk Polandia mengatakan bahwa batas ini tidak akan merugikan pihak Moskow karena minyak mentah Rusia sudah diperdagangkan di bawah kisaran USD63,50. Polandia, Lituania, dan Estonia mendorong agar batas harga ditetapkan menjadi USD30 per barel.
Harga rekomendasi dari Polandia dan beberapa negara lain berdasarkan biaya produksi Rusia yang diperkirakan mencapai USD20, artinya Moskow masih memiliki keuntungan yang sangat besar dari ekspor minyaknya.
"Polandia sama sekali tidak berkompromi dengan harga, tanpa menyarankan alternatif yang dapat diterima. Jelas ada gangguan yang tumbuh dengan posisi Polandia," ujar diplomat Uni Eropa.
Malta, Siprus dan Yunani khawatir dengan proposal batas G7 terlalu rendah sehingga berdampak pada industri perkapalan mereka. Namun, para diplomat mengatakan bahwa mereka mendapat beberapa konsesi dalam teks hukum dan tidak lagi menjadi penghalang untuk mencapai kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Gagasan untuk menegakkan batas G7 adalah untuk melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual kurang dari harga yang ditetapkan oleh G7 dan sekutunya.
Karena perusahaan pelayaran dan asuransi utama dunia berbasis di negara-negara G7, batas harga akan membuat Moskow sangat sulit untuk menjual minyaknya dengan harga lebih tinggi.