Warga Korea Hanya Boleh Beli Tas Chanel Satu Kali Setahun, Mengapa?

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2021 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gaya Jennie Blackpink dan G-Dragon di acara Chanel S/S 2020 Runway Foto: Dok. Chanel
zoom-in-whitePerbesar
Gaya Jennie Blackpink dan G-Dragon di acara Chanel S/S 2020 Runway Foto: Dok. Chanel
ADVERTISEMENT
Brand asal Perancis, Chanel menerapkan pembatasan pembelian untuk pelanggannya di Korea Selatan. Hal ini dilakukan karena melonjaknya tingkat pembelian Chanel di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini Chanel melihat tren orang setempat yang membeli produk brand-nya dalam jumlah banyak. Alih-alih dipakai pribadi, barang tersebut dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Banyak dari mereka bahkan rela mengantri dari pagi agar mendapat produk yang mereka inginkan.
Oleh karena itu, Chanel menerapkan aturan “one bag per person per year” atau yang berarti satu orang hanya boleh membeli satu tas Chanel dalam satu tahun. Aturan ini berlaku untuk produk tas, khususnya untuk tipe yang populer.
Mengutip informasi dari SCMP, warga Korea hanya boleh membeli satu Timeless Classic flap bag dan Coco Handle handbag satu tahun sekali. Selain itu, pembelian dompet dan pouch juga diberlakukan pembatasan. Pelanggan tidak bisa membeli lebih dari satu produk yang sama.
ADVERTISEMENT
Aturan ini juga diterapkan karena adanya pembukaan jasa titip atau “jastip” untuk membeli produk Chanel. Dalam SCMP dikatakan bahwa pembeli rela membayar jasa titip beli sebesar Rp 3,5 juta sampai Rp 4,7 juta untuk satu barang di store Chanel.
Padahal, Chanel Korea Selatan beberapa kali melakukan kenaikan harga, yaitu pada Februari, Juli dan September. Namun, hal tersebut tampaknya tidak mempengaruhi masyarakat.
Seorang ahli melihat pandemi Covid-19 justru meningkatkan keinginan seseorang untuk memiliki barang barang mewah. Hal ini disebabkan tidak terpenuhinya keinginan seseorang untuk berlibur ke luar negeri.
Pembatasan pembelian ini tak hanya diterapkan oleh Chanel. Beberapa brand ternama lain, seperti Hermes dan Rolex juga menerapkan pembatasan pembelian terhadap pelanggannya.