5 Penyakit Akibat dari Kurang Tidur yang Perlu Diwaspadai

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
4 Juli 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi akibat dari kurang tidur. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi akibat dari kurang tidur. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terjaga hingga larut malam dapat membuat metabolisme tubuh terganggu sehingga rentan terserang penyakit. Ada banyak penyakit akibat dari kurang tidur, mulai dari hipertensi, kerusakan hati, hingga depresi.
ADVERTISEMENT
Saat waktu ideal tidur tidak tercukupi, seseorang akan menjadi sulit fokus dan mudah marah. Itu adalah tanda bahwa tubuh kelelahan dan butuh istirahat.
Tak hanya gangguan emosi, orang yang sering tidur larut malam juga lebih berisiko terserang berbagai penyakit serius. Berikut ini beberapa penyakit yang muncul akibat dari kurang tidur.

Penyakit Akibat dari Kurang Tidur

Ilustrasi akibat dari kurang tidur. Foto: Unsplash.
Tidur sangat penting untuk memulihkan kondisi tubuh setelah beraktivitas seharian. Saat tidur, tubuh akan memperbaiki sel dan jaringan yang rusak, serta mengatur emosi dan mempertajam memori.
Kurang tidur dapat membuat metabolisme tubuh terganggu sehingga menyebabkan sistem imun lemah. Akibatnya, tubuh jadi rentan terserang penyakit. Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan akibat kurang tidur yang dikutip dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT

1. Demensia

Tidur larut malam dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak. Akibatnya, seseorang jadi kurang fokus, sulit berkonsentrasi hingga mudah lupa.
Itu alasan mengapa orang yang waktu tidurnya kurang lebih berisiko menderita demensia, khususnya pada lansia. Mengutip laman National Institutes of Health, orang di usia 60-an yang tidur kurang dari 6 jam lebih mungkin terserang demensia.

2. Diabetes

Kurang tidur merupakan salah satu pemicu penyakit diabetes secara tidak langsung. Mengutip jurnal Sleep Deprivation and Obesity in Adults yang diterbitkan National Library of Medicine, waktu tidur yang singkat dikaitkan dengan peningkatan hormon ghrelin yang diproduksi di lambung.
Hormon ini merangsang rasa lapar, sehingga membuat seseorang ingin makan pada malam hari. Kalori yang dikonsumsi tengah malam meningkatkan risiko kenaikan berat badan, terutama jika tidak diimbangi dengan olahraga.
ADVERTISEMENT
Jika dilakukan secara berulang, kebiasaan makan pada larut malam akan menyebabkan obesitas. Dan jika tidak segera ditangani atau dihilangkan, kebiasaan tersebut dapat menjadi diabetes.

3. Penyakit Jantung

Gangguan jantung adalah salah satu penyakit yang diakibatkan kurangnya waktu tidur. Saat tidur, tekanan darah turun hingga 20 persen sehingga kinerja jantung berkurang.
Jika seseorang terjaga sampai pagi, tekanan darah tidak turun dan jantung tetap bekerja ekstra. Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat memicu berbagai masalah pada jantung, mulai dari jantung koroner, gagal jantung, hingga serangan jantung.

4. Kerusakan Hati

Kebiasaan begadang juga dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati. Ritme sirkadian hati dimulai pukul 11 malam sampai 3 pagi. Selama waktu tersebut, organ ini membuang racun dari metabolisme tubuh dan melakukan regenerasi sel.
ADVERTISEMENT
Kinerja hati akan terganggu dan tidak maksimal jika seseorang masih terjaga pada periode waktu tersebut. Lambat laun, hati akan melemah sehingga meningkatkan risiko penyakit hepatitis dan sirosis.

5. Depresi

Tidak hanya menyebabkan penyakit fisik, kurang tidur juga berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Hal ini dikaitkan dengan produksi hormon kortisol yang menyebabkan suasana hati seseorang tidak stabil.
Apabila dibiarkan terlalu lama, kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan mental seperti stres, perilaku impulsif, hingga depresi.

Berapa Waktu Ideal untuk Tidur?

Ilustrasi akibat dari kurang tidur. Foto: Unsplash.
Agar terhindar dari penyakit berbahaya, seseorang harus memiliki waktu tidur yang cukup setiap harinya. Ini adalah salah satu kunci dalam menjaga kesehatan fisik dan emosional. Lantas, berapa waktu tidur yang ideal setiap harinya?
ADVERTISEMENT
Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia. Mengutip buku Hidup Sehat, Kinerja Melejit oleh Heru Setyaka, rata-rata waktu tidur untuk orang dewasa sekitar 7-8 jam sehari. Sedangkan anak-anak memerlukan waktu tidur yang lebih panjang yaitu sekitar 11-13 jam setiap hari, dan bayi baru lahir dapat tidur hinga 22 jam.
(GLW)