Bagaimana Caranya Melestarikan Ragam Gerak Tari Tradisional di Indonesia?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2021 19:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi melestarikan ragam gerak tari tradisional di Indonesia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melestarikan ragam gerak tari tradisional di Indonesia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada sebuah pertanyaan, “Bagaimana caranya melestarikan ragam gerak tari tradisional di Indonesia?”
ADVERTISEMENT
Sederhananya, untuk melestarikan suatu unsur budaya seperti tari tradisional adalah dengan mengapresiasi kegiatan tersebut.
Apabila merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata apresiasi memiliki tiga arti. Pertama, kesadaran terhadap nilai seni dan budaya. Kedua, penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. Ketiga, kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah.
Namun, pengertian apresiasi yang ketiga kurang relevan dengan konteks pembahasan pada tulisan ini.
Banyak cara untuk memberikan apresiasi terhadap suatu budaya. Misalnya, dengan memahami nilai-nilai yang ada di dalamnya, melakukan diskusi, maupun dengan memeragakan, menyampaikan, atau berkegiatan bertemakan suatu budaya.

Bagaimana Caranya Melestarikan Ragam Gerak Tari Tradisional di Indonesia?

Dari penjelasan di atas, maka cara untuk melestarikan ragam gerak tari tradisional di Indonesia adalah dengan mempelajarinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendalami ragam gerak tari di Indonesia kamu bisa mulai dengan mencari tahu dasar-dasar gerak tari.
Menurut buku Seni Budaya yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., gerak dasar tarian terdiri dari gerak kepala, gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki.
Ilustrasi melestarikan ragam gerak tari tradisional di Indonesia. Foto: Pixabay
1. Teknik gerak kepala
Contoh gerakan kepala pada teknik tarian adalah gerak kepala gedheg dari Jawa atau godeg dari Sunda. Gerakannya berupa menundukkan kepala, lalu penari menggerakan kepala dan membayangkan sedang membuat angka delapan dengan dahi.
Contoh ragam gerak tari kepala lainnya adalah gilek (Sunda), yaitu dengan menggerakkan dagu seolah membuat angka delapan.
2. Teknik gerak badan
Dalam sebuah tari, badan dapat digerakkan dengan diputar ke kiri atau ke kanan. Gerak ngelier pada tari Topeng Cirebon Gaya Losari merupakan salah satu contoh gerak badan yang berputar 180 derajat.
ADVERTISEMENT
Jika diputar ke kanan, badan menjadi serong kanan. Pun begitu sebaliknya. Badan juga dapat digerakkan ke atas maupun ke bawah. Setiap tarian di Indonesia menggunakan arah hadap badan yang bervariasi.
3. Teknik gerak tangan
Gerak tari pada bagian tangan contohnya adalah gerak lontang kembar (Sunda). Gerakan tersebut berupa menggerakkan tangan lurus ke depan dengan kedua telapak tangan membuka ke arah depan.
Gerakan lainnya adalah gerak tumpang tali (Sunda). Pada gerakan tersebut, penari membuat pergelangan tangan dan tangan menyilang, juga jari-jari dibuat menghadap ke bawah.
4. Teknik gerak kaki
Untuk gerakan kaki pada tari, salah satu contohnya adalah gerak adeg-adeg (Sunda). Gerakan ini dilakukan dengan membuat kedua kaki membuka ke depan dengan berat badan bertumpu pada kaki kiri.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya adalah gerak engke gigir (Sunda), yaitu menyilangkan kedua kaki. Selanjutnya, tumit kaki kanan diangkat ke atas seperti berjinjit sampai setinggi betis, sehingga kaki kiri menjadi tumpuan badan.
(AMP)