Banyak Perusahaan Tutup, Strategi Rasionalisasi jadi Solusi untuk Bertahan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rasionalisasi Perusahaan. Foto : Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rasionalisasi Perusahaan. Foto : Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Rasionalisasi dapat menjadi strategi perusahaan untuk bertahan selama pandemi Covid-19. Tekanan selama wabah menyebabkan banyak perusahaan mengubah aturan dalam perusahaan agar dapat tetap beroperasi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya perusahaan lama, perusahaan rintisan (start up) pun turut terkena imbas pandemi. Akibatnya, banyak perusahaan dan pekerja yang merugi. Dalam ilmu manajemen, terdapat strategi yang bisa digunakan dalam situasi sulit. Salah satunya ialah strategi rasionalisasi.
Mengutip buku Manajemen Strategi yang ditulis oleh Deden Tarmidi, rasionalisasi merupakan upaya untuk mengubah alur kerja yang ada menjadi alur kerja yang didasarkan pada aturan baru.
Strategi rasionalisasi merupakan strategi perbaikan dalam perusahaan dengan menghemat tenaga kerja, biaya, dan mempertinggi produksi. Termasuk perbaikan nisbah antara berbagai komponen dalam perusahaan
Strategi sendiri berarti serangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hakikat tersebut harus bersifat kuantitatif, terukur, realistis, dapat dipahami, menantang, bertahap, dapat diperoleh, dan sejalan dengan unit-unit organisasi.
ADVERTISEMENT
Kerangka waktu untuk tujuan dan stratgi harus konsisten. Biasanya setiap perusahaan atau organisasi akan membuatnya dalam kurun waktu dua sampai lima tahun.
Banyak organisasi yang telah menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan. Namun, strategi kombinasi dapat sangat berisiko jika dijalankan terlalu jauh.
Merujuk hal tersebut, biasanya organisasi yang sedang berjuang untuk tetap bertahan akan menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif. Adapun tiga bagian dari strategi defensif yang bisa digunakan ialah:

Strategi Rasionalisasi Biaya

Ilustrasi Rasionalisasi Perusahaan. Foto : Pexels.com
Rasionalisasi biaya terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset. Tujuannya untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.
Terkadang, rasionalisasi biaya disebut juga sebagai strategi berbalik (turn around) atau reorganisasi. Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi.
ADVERTISEMENT
Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan, dan media.

Strategi Divestasi

Strategi divestasi merupakan proses menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi kepada pihak lain. Divestasi sering digunakan suatu organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan modal yang akan digunakan untuk melakukan akusisi atau investasi strategis.
Strategi ini dapat menjagi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh. Hal tersebut berguna untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan. Atau yang memerlukan modal terlalu besar hingga tidak memiliki kecocokan dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.

Strategi Likuidasi

Strategi ketiga ialah likuidasi yang merupakan penjualan semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut.
ADVERTISEMENT
Likuidasi juga biasa diartikan sebagai pengakuan kekalahan. Namun, akibatnya bisa menjadi strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
(FNS)