Cara Melancarkan Haid yang Terlambat 2 Bulan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2021 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebagian wanita dapat mengalami haid yang terlambat karena beberapa faktor kondisi tertentu. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Sebagian wanita dapat mengalami haid yang terlambat karena beberapa faktor kondisi tertentu. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Siklus menstruasi atau haid rata-rata pada wanita adalah 28 hari. Siklus haid dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya. Namun, sebagian wanita dapat mengalami haid yang terlambat disebabkan beberapa kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
Siklus haid masih dianggap teratur apabila datang setiap 24 sampai 38 hari. Namun, jika waktu periode terus berubah dan datang lebih lambat, bahkan hingga 2 bulan, maka haid dianggap tidak teratur.
Lalu, bagaimana cara melancarkan haid yang terlambat hingga 2 bulan tersebut?

Cara Melancarkan Haid yang Terlambat 2 Bulan

Salah satu cara untuk melancarkan haid adalah dengan mengonsumsi obat pelancar haid. Foto: Unsplash
Tidak perlu khawatir, haid yang terlambat bukanlah suatu kondisi yang baru atau asing. Biasanya, haid yang terlambat disebabkan karena perubahan gaya hidup dan kondisi tertentu yang memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melancarkan haid yang terlambat.
1. Melakukan Relaksasi
Seorang wanita yang haidnya terlambat bisa disebabkan karena stres. Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol atau adrenalin yang dapat menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron.
ADVERTISEMENT
Kedua hormon ini memiliki fungsi untuk menjaga siklus haid tetap stabil. Ketidakseimbangan hormon itulah yang menjadi pemicu haid yang terlambat.
Untuk mengatasinya, bisa meluangkan waktu dengan melakukan relaksasi, seperti meditasi, yoga, mengurangi beban kerja, mencoba aktivitas yang menyenangkan, hingga menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
2. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Cara selanjutnya adalah dengan menjaga berat badan tetap ideal agar bisa memperlancar haid. Biasanya, badan yang terlalu kurus atau gemuk bisa mengacaukan jadwal haid.
Menjaga berat badan tetap ideal bisa dimulai dengan membiasakan makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Selain membantu menurunkan berat badan, olahraga juga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Selain itu, cukupi kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh dengan memperbanyak makan sayur dan buah.
ADVERTISEMENT
2. Minum Teh Jahe
Sebagai obat herbal tradisional, teh jahe dipercaya dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi haid yang terlambat. Teh jahe dinilai bisa menyebabkan kontraksi rahim yang mendorong terjadinya haid.
3. Minum Jamu Kunyit
Obat herbal tradisional lainnya yang bisa digunakan untuk melancarkan haid yang terlambat adalah jamu kunyit.
Kunyit mengandung zat aktif yang dapat memengaruhi hormon estrogen maupun progesteron sehingga dipercaya bisa menjadi olahan yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi haid yang terlambat.
Meskipun membutuhkan penelitian lebih lanjut secara ilmiah, jamu kunyit sudah dijual bebas dan banyak ditemui di pasaran.
5. Mengonsumsi Obat Pelancar Haid
Cara lainnya untuk mengatasi terlambat haid adalah mengonsumsi obat pelancar haid. Untuk mendapatkan obat ini, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan obat-obatan pelancar haid yang tepat.
ADVERTISEMENT
Sebab, setiap orang memiliki penyebab keterlambatan haid yang berbeda, sehingga perlu rekomendasi dokter obat apa yang bisa diminum.
6. Melakukan Terapi Hormon
Terapi hormon menjadi salah satu cara yang efektif untuk melancarkan haid akibat ketidakseimbangan hormon tubuh. Biasanya, terapi hormon baru dilakukan kepada wanita yang siklus haidnya tidak teratur sampai membuat sulit hamil.
Terapi hormon dilakukan dengan pemberian obat yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam dosis tertentu.
Kendati efektif untuk melancarkan haid bagi yang memiliki ketidakseimbangan hormon, terapi ini memiliki efek samping yang bervariasi, seperti mual, sakit kepala, nyeri payudara, dan lainnya.
(SFR)