Contoh Pengamalan Sila Kedua Pancasila di Kantor Polisi

Pancasila sebagai landasan moral dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. Foto: Flickr

Warga negara Indonesia yang baik perlu mengetahui contoh pengamalan sila-sila pancasila, termasuk contoh pengamalan sila kedua Pancasila di kantor polisi. Pengimplementasian nilai-nilai dalam Pancasila pun sebaiknya sudah diajarkan sedari dini.

Namun, sebelum lebih jauh membahas tentang contoh pengamalan sila Pancasila, pahami terlebih dahulu nilai-nilai yang tertuang di dalamnya. Pembahasan ini dapat dimulai dari memahami Pancasila itu sendiri.

Pancasila adalah landasan ideologi negara Indonesia. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus diamalkan dan diajarkan ke setiap generasi.

Nilai-nilai yang ada pada Pancasila ini bertujuan untuk menjadikan manusia-manusia Indonesia yang tak hanya cerdas dan pintar secara ilmu pengetahuan, tapi juga luhur secara moral dan perbuatan. Ini sesuai yang dinyatakan dalam buku Buku Ajar Pendidikan Pancasila Berbasis Kompetensi Nilai dan Konsep Local Genius.

Seperti apa yang dinyatakan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno dalam pidatonya bahwa sebagai dasar negara, sila-sila tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang kekal dan abadi. Tentunya, dalam membangun negara yang hebat, generasi yang lahir harus memiliki karakter yang kuat.

Kelima sila ini adalah landasan nilai-nilai bangsa Indonesia yang dicita-citakan oleh Ir. Soekarno. Melalui Pancasila sila kedua, Ir. Soekarno mencita-citakan masyarakat Indonesia menjadi adil dan bermoral.

Berdasarkan situs BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia), beberapa pengamalan nilai-nilai Pancasila, antara lain:

Contoh Pengamalan Sila Kedua Pancasila di Kantor Polisi

Razia polisi adalah penerapan sila kedua tanpa pandang bulu. Foto: Flickr

Warga negara Indonesia harus bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila, termasuk sila kedua di segala tempat, termasuk kantor polisi. Kepolisian adalah institusi negara yang jelas bisa mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam sila kedua Pancasila.

Ada dua poin yang ditekankan pada sila kedua, yaitu manusia Indonesia tak hanya adil, tapi juga beradab. Artinya, warga negara Indonesia harus menaati hukum yang berlaku warga dalam menghadapi segala hal.

Dalam kantor polisi, tak hanya para anggota kepolisian saja yang harus menerapkan sila kedua Pancasila, tapi juga warga sipil. Pada penerapannya, warga sipil harus menerapkannya sesuai prosedur yang berlaku.

Salah satu contohnya dapat terlihat ketika menggunakan kendaraan bermotor. Warga sipil yang berkendara seharusnya memiliki SIM atau Surat Izin Mengemudi yang didapatkan dari pelaksanaan proses panjang di kantor polisi.

Kemudian, ketika melakukan pelanggaran seperti pelanggaran lalu lintas, pengguna kendaraan bermotor harus mengakui kesalahan mereka. Apabila STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)-nya disita, para pengguna kendaraan bermotor harus mengikuti prosedur pengambilan.

Selanjutnya, dalam menemukan kasus kriminal, warga sipil harus menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian. Menghukum pelaku kriminal tanpa pihak kepolisian adalah salah satu bentuk pembangkangan dari sila kedua Pancasila.

Kepolisian didirikan sebagai lembaga yang secara prosedural mampu menangani kasus ini dengan lebih adil dan beradab. Selain itu, warga Indonesia yang baik tidak melakukan suap terhadap suatu lembaga demi menghindari hukuman dari pihak kepolisian.

(LAP)