Item Laporan Keuangan, Pengertian, dan Macamnya

Ilustrasi item laporan keuangan. Foto: Pexels.

Laporan keuangan umumnya berisi informasi tentang perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain, yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya.

Dengan demikian, laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada jangka waktu tertentu.

Macam-macam Laporan Keuangan

Dikutip dari jurnal Analisis Rasio Leverage, Likuiditas, Market Value untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Charoen Pokphand Indoneisa, Tbk karya Virnanda, secara umum macam-macam laporan keuangan terdiri dari berikut ini:

1. Neraca

Menurut Kasmir dalam buku Analis Laporan Keuangan, neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Neraca biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu (tahunan). Informasi yang disajikan dalam neraca meliputi:

2. Laporan laba rugi

Menurut Hery dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah, laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Lewat laporan laba rugi, investor dapat mengetahui besarnya tingkat profitabilitas yang dihasilkan investee (perusahaan tempat investasi dilakukan).

Lewat laporan ini, kreditur juga dapat mempertimbangkan kelayakan kredit debitur. Penetapan pajak yang akan disetorkan ke kas negara juga diperoleh berdasarkan jumlah laba bersih yang ditunjukkan lewat laporan laba rugi.

3. Laporan perubahan modal

Menurut Kasmir, laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Informasi yang diberikan dalam laporan perubahan modal meliputi:

4. Laporan arus kas

Menurut Sudana, pengertian laporan arus kas ialah laporan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode waktu. Arus kas dari aktiva perusahaan merupakan jumlah arus kas untuk kreditur dan arus kas untuk pemegang saham.

Ilustrasi item laporan keuangan. Foto: Pexels.

Item Laporan Keuangan

Harmono dalam jurnal Analisis Laporan Keuangan pada Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten karya Sri Nasriyah Jayid, menjelaskan bahwa item laporan keuangan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang berikut ini:

1. Posisi keuangan

Item yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu. Selain itu, diharapkan akan diperoleh manfaaat ekonomi di masa depan.

Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Sedangkan, ekuitas adalah hak residual aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

2. Kinerja

Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba). Kemampuan tersebut juga sebagai dasar bagi ukuran yang lain, seperti imbalan investasi atau penghasilan per saham. Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih adalah penghasilan dan beban.

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi. Bentuknya berupa pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Sedangkan beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar dan berkurangnya aktiva. Beban juga meliputi kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.

(ZHR)