Kegiatan Tektonis Plio-Pleistosen dan Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
26 November 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan tektonis plios-pleistosen. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan tektonis plios-pleistosen. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan kegiatan tektonis plio-pleistosen? Simak informasinya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sejarah Nasional Indonesia karya Edi Hernadi, pada kala pliosen sekitar lima juta tahun yang lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat dan mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis.
Rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar dan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Kegiatan tektonis dan vulkanis tersebut terus aktif hingga awal masa pleistosen yang dikenal sebagai kegaitan tektonis plio-pleistosen.
Singkatnya, pergerakan tektonis yang begitu kuat mengakibatkan terjadinya pengangkatan permukaan bumi yang membentuk perbukitan dan gunung api. Nah, kegiatan tersebut yang disebut dengan kegiatan tektonis plio-pleistosen.
Membahas tentang pleistosen, istilah tersebut merujuk pada zaman suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000–11.500 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, akibat dari kegiatan tektonis plio-pleistosen tercipta beberapa gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatera, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan Banda.
Pembentukan daratan yang semakin luas itu secara tidak langsung membentuk Kepulauan Indonesia. Sampai sekarang, Indonesia masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran apabila masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun tektonis.
Kegiatan tektonis plios-pleistosen. Foto: Unsplash
Contoh gerakan yang pernah terjadi beberapa di Indonesia adalah gempa bumi, tsunami dan lainnya. Misalnya saja, seperti tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.
Tsunami tersebut fenomena alam yang diakibatkan dari aktivitas lempeng bumi yang kemudian menciptakan gempa begitu hebat hingga memakan ribuan nyawa.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, fenomena alam sering kali tidak bisa ditebak kedatangannya. Meski demikian, pergerakan lempeng ini masih mengalami beberapa tahapan hingga pembabakan waktu.

Awal Terbentuknya Pembentukan Kepulauan Indonesia

Kegiatan tektonis plio-pleistosen berakhir ketika masa pleistosen pun juga berakhir. Meski demikian, ini tetap berpengaruh pada terbentuknya pembentukan Kepulauan Indonesia.
Berikut adalah proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia setelah kegiatan tektonis plio-pleistosen telah berakhir, seperti yang dikutip dari buku Menelaah Historiografi Nasional Indonesia karya Ahmad Choirul Rofiq.
1. Tektonik lempeng
Tektonik lempeng memiliki arti bahwa semua kerak bumi merupakan suatu lempeng yang memiliki sifat kaku terhadap satu dengan lainnya di atas suatu cairan yang plastis. Masing-masing lempeng akan bergerak menjauh dari pusatnya.
2. Geologis
ADVERTISEMENT
Kepulauan Indonesia bisa dijelaskan dengan proses geologis, yaitu proses endogen dan juga eksogen. Tenaga endogen adalah proses pembentukan alam yang bersumber dari aktivitas dinamik bumi.
Tenaga eksogen adalah proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi, seperti iklim, hujan, angin, hingga perubahan temperatur batuan.
3. Teknik kepulauan
Teknik Kepulauan Indonesia terbentuk dari lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik di sebelah barat, lempeng Samudera Hindia di sebelah selatan, dan juga lempeng Asia di sebelah utara.
Akibat dari aktivitas lempeng tersebut, terbentuk beberapa pulau-pulau baru dan ada perubahan di beberapa permukaan.
(JA)