Usaha Kuliner: Usaha yang Bergerak dalam Bidang Makanan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
4 November 2021 19:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pizza sebagai salah satu contoh kuliner. Usaha yang bergerak dalam bidang makanan disebut usaha kuliner. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pizza sebagai salah satu contoh kuliner. Usaha yang bergerak dalam bidang makanan disebut usaha kuliner. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Usaha yang bergerak dalam bidang makanan disebut usaha kuliner. Bisnis makanan sering menjadi alternatif bagi seseorang yang ingin membuka usaha.
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman menyebabkan kebutuhan manusia semakin beragam, salah satunya makanan. Usaha makanan pun semakin variatif dan inovatif untuk menarik para konsumen.

Usaha Kuliner, Usaha yang Bergerak dalam Bidang Makanan

Mengutip dari jurnal Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Makanan dan Minuman pada Depot Time to Eat Surabaya oleh Aldo Hardi Sancoko, usaha kuliner merupakan usaha yang bergerak dalam bidang makanan.
Usaha makanan menjadi sektor bisnis yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Sebab, makanan merupakan kebutuhan primer yang pasti dicari oleh setiap orang.
Berbagai inovasi makanan dalam usaha kuliner juga ditemukan. Mulai dari nama usaha yang unik hingga bentuk makanan yang baru.
Ilustrasi pembuatan sushi sebagai salah satu contoh usaha kuliner. Usaha yang bergerak dalam bidang makanan disebut usaha kuliner. Foto: Pixabay.com

Jenis Bahan Makanan pada Usaha Kuliner

Berdasarkan buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara Hijriani, berdasarkan bahan penyusunnya, bahan makanan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Bahan pangan hewani
Bahan pangan hewani terbagi lagi menjadi dua, yaitu hewan darat dan hewan air. Hewan air yang dijadikan sebagai bahan makanan khas daerah contohnya ikan, udang, cumi, dan teripang.
Sementara, kelompok hewan darat terdiri dari kelompok ternak besar, seperti sapi, kerbau, dan kambing. Sedangkan kelompok ternak kecil, antara lain ayam, bebek, burung, dan angsa. Contoh makanan awetan dari bahan hewani adalah ikan asin.
2. Bahan pangan nabati
Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Mulai dari akar, batang, dahan, daun, bunga, buah, dan biji.

Teknik Pengolahan Makanan

Ada beberapa jenis pengolahan makanan secara fisik untuk yang ingin menerapkan inovasi pada bisnis makanan. Berikut pembahasannya merujuk pada buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara Hijriani.
ADVERTISEMENT
1. Pengeringan
Teknik pengeringan merupakan proses untuk mengeluarkan atau menguapkan sebagian besar air yang dikandung melalui penggunaan energi panas. Kandungan air di dalam bahan dikurangi sampai batas mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya.
2. Pengawetan Suhu Rendah
Teknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.
Pengawetan suhu rendah dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa hari atau minggu tergantung bahan pangannya. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan makanan beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.
3. Pengemasan
Pengemasan merupakan pengawetan untuk mencegah kerusakan mekanis serta mengatasi perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat, misalnya, pengemas plastik, kayu, karton, gelas, dan metal.
ADVERTISEMENT
4. Pembuatan Tepung
Teknik ini merupakan pengelolaan bahan makanan dengan cara mengubahnya menjadi tepung. Proses ini memudahkan pengemasan dan penyimpanan dalam waktu lama.
Cara ini biasanya diterapkan pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Contohnya, padi, jagung, gandum, dan sebagainya.
(FNS)