news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Diresmikan Jonan, 7.093 rumah tangga Sidoarjo rasakan manfaat gas bumi

Konten Media Partner
3 Maret 2019 10:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diresmikan Jonan, 7.093 rumah tangga Sidoarjo rasakan manfaat gas bumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SIDOARJO, kabarbisnis.com: Sebanyak 7.093 sambungan rumah (SR) jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kabupaten Sidoarjo diresmikan oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan pada Jumat (1/3/2019) petang..
ADVERTISEMENT
Jonan mengatakan bahwa pembangunan jargas ini adalah komitmen Pemerintah agar masyarakat dapat merasakan manfaat dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung yang dalam jangka panjang dapat memperkuat ekonomi rakyat.
Menurutnya, Jargas Sidoarjo dibangun dengan menggunakan dana APBN tahun 2018, pasokan gas berasal dari Lapindo Brantas Ltd sebesar 0,4 mmscfd. Jargas dibangun di 7 desa yaitu Desa Banjar Panji, Banjar Asri, Penatarsewu, Sentul, Kalisampurno, Kedensari dan Boro.
Menurut dia, Pemerintah memanfaatkan dana APBN untuk pembangunan jargas bagi rumah sederhana, rusun sederhana dan daerah-daerah yang telah tersedia pasokan gasnya.
“Pembangunan jargas di Sidoarjo yang terakhir dilakukan pada tahun 2014. Tahun ini dibangun 7.093 rumah. Menurut saya untuk ukuran kabupaten itu memang kurang. Ada program tahun depan untuk pembangunan 10 ribu jargas baru. Tetapi bapak (bupati Sidoarjo red.) harus mendata by name by address. Karena sumur gasnya ada. Kalau alokasinya sebesar 0,4 mmscfd per hari, saya kira bisa mengaliri lebih dari 17 ribu rumah tangga, bahkan menurut saya bisa sampai 30 ribu hingga 40 rumah tangga. Jadi pada 2020 itu maunya dibangun berapa kalau 10 ribu masih kurang, apa 20 ribu, bapak minta ke saya,” kata Jonan saat menanggapi keinginan Bupati Sidoarjo agar alokasi pembangunan jargas di wilayah Sidoarjo diperbanyak lagi.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kali kelima jargas dibangun di Kabupaten Sidoarjo. Jargas pertama kali dibangun tahun 2010 sebanyak 4.061 SR. Selanjutnya 2.457 tahun 2011, tahun 2012 sebanyak 2.230 SR, tahun 2014 sebanyak 1.702 dan terakhir 2018 mencapai 7.093 SR. Total jargas yang dibangun di Kabupaten Sidoarjo sebesar 17.543 SR.
Selain Sidoarjo, untuk Provinsi Jawa Timur, jargas secara bertahap dibangun di Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. Hingga saat ini, total jargas yang terbangun di Jawa Timur sebanyak 65.961 SR.
Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan yaitu aman, bersih, hemat serta praktis karena tersedia 24 jam. Penggunaan jaringan gas ini juga akan menekan pengeluaran karena lebih hemat. Ke depan ini pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
Untuk pembangunan jargas Sidoarjo ini, Kementerian ESDM menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) untuk melaksanakan pembangunan, pengoperasian serta pengembangan jargas Kabupaten Sidoarjo melalui afiliasinya PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Untuk tahun 2019, direncanakan akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.
Pembagian 196 konverter kit untuk nelayan Sidoarjo
Pada kesempatan yang sama, Jonan juga melakukan pembagian secara simbolis paket konversi BBM ke elpiji untuk 196 nelayan kecil tahun anggaran 2018. Dengan menggunakan elpiji sebagai bahan bakar melaut, penghematannya dapat mencapai Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari. Jumlah yang cukup besar bagi para nelayan kecil.
ADVERTISEMENT
Program ini juga merupakan upaya Pemerintah menyediakan energi alternatif yang dapat digunakan masyarakat, termasuk nelayan. Elpiji lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan BBM. Konversi BBM ke elpiji menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi anak-cucu kita yang akan datang.
Paket konversi BBM ke elpoji yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, tabung elpiji 2 unit beserta isinya, konverter kit berikut aksesorisnya (reducer, regulator, mixer,dll) serta as panjang dan baling-baling.
Abdur Rahman, salah satu nelayan Sidoarjo mengaku sangat senang dengan pembagian konverter kit tersebut. Karena bisa mengurangi biaya bahan bakar yang digunakan saat melaut.
“Lebih irit, kalau dulu pakai bensin habis 8 liter hingga 9 liter, sekali melaut habis Rp 72 ribu, Kalau sekarang hanya butuh dua tabung gas elpiji, harganya hanya Rp 36 ribu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain lebih hemat, penggunaan gas ini juga meningkatkan harga jual ikan karena tidak berbau bensin. “Kalua dulu agak bau bensin, sekarang banyak yang minat. Harga jual lebih mahal. Dan kalau melaut sekarang kami bawa kompor elpiji. Malam bisa untuk masak juga, makanya saya agak gendut sedikit,” katanya sambil tertawa.
Seperti diketahui, pada tahun 2016, Pemerintah telah membagikan 5.473 paket konkit di 10 kabupaten/kota. Tahun 2017 sebanyak 17.081 paket di 28 kota/kabupaten dan pada tahun 2018, dilaksanakan pembagian sebanyak 25.000 unit paket perdana konverter kit di 53 kabupaten/kota.
Mensukseskan program konversi BBM ke elpiji bukan hanya menjadi tugas Pemerintah saja. Konversi Ini membutuhkan partisipasi dan kerja sama semua pihak. Mulai dari penyediaan alokasi gas bumi, penjaminan ketersediaan dan pengoperasian infrastruktur untuk penyediaan dan pendistribusian elpiji, serta penjaminan ketersediaan elpiji bagi para nelayan kecil.
ADVERTISEMENT