Dua sektor ini jadi kunci utama pengurangan emisi karbon

Konten Media Partner
1 Maret 2019 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua sektor ini jadi kunci utama pengurangan emisi karbon
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Konservasi energi merupakan langkah terbaik , disaat bangsa ini dihadapkan tantangan sumber energi fosil yang semakin menipis. Kendati begitu, peningkatan konsumsi energi sebagai indikator kemajuan ekonomi Indonesia tetap harus difasilitasi dengan dukungan sumber energi yang memadai.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia telah berupaya mewujudkan perencanaan pembangunan rendah karbon atau Low Carbon Development Indonesia (LCDI) dan telah masuk dalam kerangka kerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Peneliti Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Maxensius Tri Sambodo mengatakan Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% atas upaya sendiri dan 41% dengan menjalin kerja sama internasional pada 2030. Namun demikian, kondisi saat ini berdasarkan pengamatan ada kekhawatiran terjadi pada peningkatan persentase tersebut sehingga akan sulit tercapai.“Sektor pembangkit listrik dan transportasi akan menjadi sektor kunci bagi pengurangan emisi karbon,” kata Max di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Menurut Max transisi menuju pembangunan dengan emisi rendah karbon bukanlah hal yang mudah. Hal ini merupakan tantangan yang perlu diterapkan agar Indonesia mampu meningkatkan peran energi bersih secara signifikan tanpa menambah beban biaya energi.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho menambahkan kebijakan energi di Indonesia masih tidak sinkron. Satu sisi pemerintah mendukung energi tidak terbarukan, namun juga mengembangkan energi terbarukan.“Riset tentang energi menjadi salah satu riset inti di Pusat Penelitian Ekonomi LIPI. Mulai dari energi untuk pengentasan kemiskinan hingga wilayah terpencil,” terang Agus.
Menurutnya Indonesia saat ini masih bergantung pada energi berbasis fosil. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, batu bara masih menjadi sumber energi yang dominan. Hal tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia hampir sepenuhnya ditopang oleh konsumsi bahan bakar fosil.
Pada rentang 2018-2019 penelitian yang dilakukan oleh LIPI bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), Centre for Strategic and International Studies (CSIS), dan Kyoto University telah menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah tentang LCDI serta rancang bangun kebijakan dari sisi bisnis model, teknologi, dan infrastruktur yang masih memerlukan penataan lebih baik.“Dalam jangka panjang semua jenis bahan bakar fosil berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi dan emisi karbon,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT