news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

HIPMI anggap pemerintah belum lindungi merek lokal dari asing

Konten Media Partner
20 Januari 2019 21:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Perlindungan dan dukung pemerintah terhadap para pengusaha lokal pemilik merk di Indonesia masih sangat rendah, hal itu disampaikan oleh Ketua Kompartemen BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Soerjadi. Menurutnya, Pemerintah masih belum memiliki perhatian khusus untuk melindungi para pengusaha pemilik merek di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah harus hadir untuk memberikan jaminan perlindungan bagi para pemilik merek lokal di Indonesia agar mereka bisa terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia," ujar Erwin dalam keterangan tertulis di Jakarta,  (18/01/2019).
Erwin menyampaikan perlindungan pemerintah semakin dibutuhkan mengingat banyaknya ekspansi merek asing ke Indonesia dan berpotensi merugikan merek lokal."Dengan kekuatan modalnya, seringkali merek asing menggerus merek lokal. di Negara lain, merek lokal memiliki privilege dibandingkan merek asing. Seharusnya pemerintah RI bisa bersikap seperti itu," lanjutnya.
Terakhir, Erwin mengomentari banyaknya perselisihan hukum atas hak penggunaan merek di Indonesia. Dalam beberapa kasus, Erwin melihat sulitnya para pemilik merk lokal untuk menghadapi perselisihan dan sengketa dengan merek asing.
 
ADVERTISEMENT
"Kasus-kasus sengketa merk beberapa waktu ke belakang menunjukkan masih belum terlindunginya pemilik merek lokal di Indonesia. Ini harus dijadikan evaluasi bersama oleh para stakeholders," tutupnya.
Sebagai informasi saja, merek lokal di Indonesia pun tidak jarang harus berhadapan dengan merek asing terkait penggunaan nama. Masih minimnya perlindungan terhadap merek lokal oleh pemerintah menjadi masalah tersendiri. Tercatat, hingga saat ini terdapat ada lima kasus sengketa merek lokal dan brand asing.
Kasus terakhir adalah penggunaan merk dagang Skyworth. Perusahaan elektronik asal Tiongkok, Skyworth Group Co Ltd menggugat penggunaan merk Skyworth oleh pengusaha Indonesia, Linawaty Hardjono. Meskipun Linawaty Hardjono sudah mendaftarkan merek Skyworth sejak lama, namun putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung membatalkan kepemilikannya terhadap merek Skyworth.kbc11
ADVERTISEMENT