Misi Mulia Kemenpar di Weekend Market Crossborder untuk masyarakat

Konten Media Partner
16 Maret 2019 22:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Misi Mulia Kemenpar di Weekend Market Crossborder untuk masyarakat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Kementerian Pariwisata menggagas Weekend Market Crossborder. Ini dimaksudkan untuk mensinergikan kegiatan Kemenpar dengan pemerintah daerah. Tujuan utamanya yakni mencari cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di perbatasan.
ADVERTISEMENT
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung mengatakan, Weekend Market Crossborder akan membuat masyarakat Indonesia di perbatasan semakin sejahtera. Sebab, hadirnya wisatawan pada kegiatan tersebut jelas membawa dampak positif bagi perekonomian.
“Contoh kecil, pedagang kuliner pasti akan menjadi sasaran perburuan wisatawan pada Weekend Market Crossborder tersebut. Belum lagi jika mereka menginap, pasti akan mencari hotel atau minimal homestay untuk beristirahat,” ujarnya, Kamis (14/3).
Adella berharap semua stakeholder terkait bisa bahu membahu untuk bersama-sama memajukan pariwisata perbatasan. Terlebih, selama ini Kemenpar sudah berupaya keras untuk menghadirkan Program Crossborder Tourism. Antara lain dengan menggelar konser yang diisi artis-artis ibukota.
“Saya ingin kemeriahan pariwisata perbatasan tidak hanya terjadi pada saat konser tersebut. Tetapi terus berlanjut setiap minggu, bahkan setiap hari. Untuk itu, pemerintah daerah melalui segenap stakeholder yang ada harus menyatukan langkah. Yang kurang dilengkapi, yang sudah ada ditingkatkan. Termasuk soal A3 (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas) harus benar-benar diperhatikan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Tendi Nuralam mengaku akan memaanfaatkan beberapa kesamaan antara Indonesia dengan Malaysia. Baik soal budaya maupun kuliner. Sedapat mungkin ia akan menyajikan hal-hal yang disukai wisatawan Malaysia demi menarik minat mereka untuk berkunjung.
“Saya rasa tidak hanya sebatas destinasi wisata yang kita tampilkan. Tetapi harus ada atraksi lain yang ditawarkan, misalnya seni budaya. Kita akan gali itu dan mengemasnya sedemikian rupa, sehingga layak untuk dijual. Termasuk kuliner, kita harus tahu apa yang disukai wisatawan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sanggau F Meron. Ia mengaku sangat senang dan berterimakasih atas kehadiran Tim Kemenpar dalam rangka mengembangkan pariwisata di daerahnya. Ia pun berjanji akan terus menggali hal-hal unik dan menarik untuk dikelola dan ditawarkan kepada wisatawan.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah mulai mengembangkan berbagai destinasi wisata yang dikelola langsung oleh masyarakat melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Beberapa destinasi tersebut antara lain Danau Laet, Danau Pagong Rumpang, Batu Posok Penyeladi dan Air Terjun Pana,” ungkapnya.
Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menambahkan, untuk mematangkan gagasan di atas, Kemenpar menggelar Workshop Weekend Market Crossborder di Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (14/3). Selain Kemenpar, Workshop ini juga melibatkan pemerintah daerah di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.
Agenda Workshop Weekend Market Crossborder sangat padat. Selepas sambutan dari Adella Raung, kegiatan langsung dirangkai dengan pemaparan mengenai potensi pariwisata dan strategi promosi, baik di Kalimantan Barat maupun Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, sinergi antara pusat dan pemerintah daerah harus dilakukan. Itulah yang selalu dilakukan Kementerian Pariwisata.
“Semua kegiatan yang bisa disinergikan dengan daerah, pasti akan melibatkan pemerintah daerah. Tujuannya pun positif. Yakni mengangkat sektor pariwisata daerah dan mendatangkan wisatawan,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat mendukung Workshop Weekend Market Crossborder. Sebab, kegiatan ini mengedepankan semangat Indonesia Incorporated.
“Semua pihak bergerak untuk memajukan pariwisata. Bergerak bersama untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik. Sebagai core economy bangsa, pariwisata memang harus mendapatkan dukungan semua pihak. Workshop menjadi langkah yang sangat positif,” tegasnya.