Pemprov DKI Kelola Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin

Kabar Jakarta
Informasi terkini seputar Jakarta
Konten dari Pengguna
11 November 2019 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
comm-Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
comm-Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan pernah menuturkan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin merupakan harta karun yang luar biasa dalam sejarah kesusastraan Indonesia. Anies pun tidak main-main soal kekagumannya terhadap PDS H.B. Jassin. Ia menunjukkan kesungguhannya untuk mengelola PDS HB Jassin menjadi tempat yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
“PDS H.B. Jassin satu harta karun yang luar biasa di tempat ini. Kita menemukan karya sastra yang dirawat dengan baik dan memiliki nilai historis yang luar biasa,” ujar Anies Baswedan pada Mei 2017 lalu.
Hal ini dibuktikan melalui terobosan Anies Baswedan bersama Pemprov DKI Jakarta. Tanggal 24 Januari 2018, Pemprov DKI Jakarta menandatangani pelimpahan pengelolaan PDS H.B. Jassin kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta. Sebelum dikelola oleh Dispusip Provinsi DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin dikelola oleh Yayasan H.B. Jassin.
Dispusip Provinsi DKI Jakarta bahkan tengah berupaya melakukan pengadaan satu unit alat alih media untuk mendigitalisasi koleksi-koleksi di PDS H.B. Jassin.
Alih media dari kertas menjadi digital ini bertujuan agar pencinta sastra bisa menikmati karya H.B. Jassin tanpa harus bersentuhan langsung dengan koleksi tertulis. Hal ini merupakan langkah modern Dispusip Provinsi DKI Jakarta untuk menjaga koleksi PDS H.B. Jassin.
comm-Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
PDS H.B. Jassin yang terletak di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, menyimpan koleksi dokumentasi sastra yang dihimpun sastrawan kenamaan, Hans Bague Jassin, pada 1933, sebagaimana hobi H.B. Jassin sendiri adalah mengoleksi karya sastra.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, tercatat jumlah koleksi PDS H.B. Jassin sebanyak 134.177 judul dan 165.214 eksemplar, dan masih dirujuk sebagai pusat pengarsipan paling bersejarah di Indonesia.
PDS H.B. Jassin kini jadi salah satu pusat dokumentasi terlengkap di dunia yang mengelola koleksi yang terdiri dari buku fiksi-non fiksi, naskah asli para sastrawan, naskah drama, biografi, majalah, rekaman suara, video, foto-foto hingga tulisan asli pengarang.
Yayasan H.B. Jassin dan Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dan berkolaborasi dalam rangka melestarikan PDS H.B. Jassin sebagai upaya untuk merawat warisan sejarah dan budaya dan meningkatkan kecintaan literasi warga Ibu Kota.
Pemprov DKI yakin bahwa PDS H.B. Jassin bisa menjadi pusat dokumentasi sastra yang dapat digunakan sebagai rujukan mahasiswa maupun peneliti sastra dalam mencari informasi terkait kesusastraan. Kelak, anak-anak DKI Jakarta juga dapat menyalurkan hobi membacanya di tempat ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga DKI Jakarta, Wandha, sepakat dengan langkah bijak yang diambil oleh Pemprov DKI. “Bisa jadi nilai plus ya, karena lebih terjamin pendanaan untuk pemeliharaannya, sebab Pemprov yang tanggung jawab. Kalau nunggu donatur yayasan mungkin kita enggak bisa pastiin. Selama Pemprov DKI memang serius ingin memelihara warisan pustaka kita, ya itu akan lebih bagus,” ucap Wandha, yang juga memiliki hobi membaca buku ini.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, “Bermanfaat banget, sih. Karena PDS H.B. Jassin itu berfungsi sebagai ruang di mana orang mau riset atau tahu sejarah sastra. Tapi, ada baiknya, Pemprov DKI juga mengadakan program berupa ajakan atau sejenisnya untuk warga, supaya mereka terpikat untuk datang ke PDS H.B. Jassin.”
ADVERTISEMENT