Bupati Tantri Kukuhkan Kampung Siaga Bencana Tiris Bersatu

Konten Media Partner
18 September 2019 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Tantri Kukuhkan Kampung Siaga Bencana Tiris Bersatu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Probolinggo, Kabarpas.com – Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, secara resmi mengukuhkan Kampung Siaga Bencana (KSB) Tiris Bersatu, yang dibentuk oleh Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur di Lapangan Kecamatan Tiris. Sebelum dikukuhkan, terlebih dahulu dilakukan simulasi penanggulangan bencana.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang anggota KSB yang terdiri dari 6 tim. Meliputi, tim posko, tim evakuasi, tim dapur umum, tim TRC, tim logistic serta tim shelter. Anggota KSB Tiris Bersatu ini berasal dari masyarakat tiga desa di Kecamatan Tiris. Yakni, Desa Andungbiru, Andungsari dan Tiris didampingi 10 orang Tagana.
Simulasi dan pembentukan KSB Tiris Bersatu ini terbagi dalam 3 (tiga) tahap. Diantaranya, tahap 1 berupa penyuluhan sekaligus pemilihan pengurus KSB dan pembentukan Tim KSB, tahap 2 berisi pelatihan teknis bagi masing-masing tim serta tahap 3 berisi tentang simulasi sekaligus pengukuhan Kampung Siaga Bencana.
Pengukuhan ini dihadiri pejabat dari Direktorat Jendral Perilindungan Jaminan Sosial dan Bencana Kementerian Sosial RI, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, anggota Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Probolinggo, Forkopimka Tiris serta calon petugas Kampung Siaga Bencana Tiris Bersatu dan Tagana.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan bahwa bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda.
“Untuk menangani dampak dari kejadian bencana harus dilaksanakan oleh seluruh komponen, baik pemerintah, lembaga swasta dan masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, Kecamatan Tiris merupakan daerah rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin putting beliung. Pada tahun 2018 yang lalu di daerah Tiris tepatnya di Desa Andungbiru terjadi banjir dan tanah longsor dalam 1 tahun terjadi 2 kali yang mengakibatkan banyak korban, tempat tinggal, sekolah, jembatan putus bahkan ada korban jiwa 1 orang.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, dengan kerja sama, kebersamaan dan kesigapan aparat, Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan partisipasi masyarakat dapat dengan baik. Dukungan pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan sekolah, pakaian dan logistik selama pemulihan, pasca bencana, perbaikan jembatan yang putus, perbaikan sarana dan prasarana sekolah serta ojek gratis untuk siswa tidak mampu,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri menegaskan penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja melainkan harus melibatkan semua pihak. Oleh karena itu pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang telah memilih Kecamatan Tiris menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB).
“Kecamatan Tiris untuk ditetapkan menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB) sangatlah tepat, karena wilayah dan daerahnya riskan dan rawan bencana. Dengan diadakan kegiatan Kampung Siaga Bencana (KSB) diharapkan meningkatkan kapasitas masyarakat lebih siap untuk menghadapi kerentanan dan resiko bencana sehingga masyarakat yang tinggal di daerah bencana dapat melakukan penanggulangan dengan tepat, cepat dan tanggap dengan semangat gotong royong,” pungkasnya. (mel/nis).
ADVERTISEMENT