news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Coca-Cola Amatil Indonesia Bangun Komunitas Peduli Sampah

Konten Media Partner
3 Februari 2020 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasuruan, Kabarpas.com - Masalah sampah menjadi salah satu permasalahan yang komplek, bahkan dengan penanganan sampah yang kurang baik dan bijak bisa menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya permasalahan sampah yang terjadi di Dusun Tamanan, Kabupaten Pasuruan yang belum tertangani sejak pertengahan tahun 2018. Hampir seluruh sampah harian rumah tangga mereka setiap harinya dibuang di jalur perbatasan sepanjang 200 meter menuju Dusun Tugusari.
Corporate Affairs Executive, Coca-Cola Amatil Indonesia, Adipurno Widi Putranto yang akrab dipanggil Putra mengungkapkan selain dibuang untuk mengurangi timbulan sampah saat itu mereka terbiasa mengatasinya dengan membakar. Sehingga kondisi tersebut sangat mengganggu warga, baik dari sisi kebersihan maupun kesehatan.
Untuk itu Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) sebagai perusahaan penjualan, manufaktur dan distribusi minuman terkemuka yang memfokuskan program keberlanjutan pada isu persampahan menangkap permasalahan di sekitar area dimana lokasi produksi mereka berada.
Dengan berkolaborasi bersama Desa Kepulungan menggelar rangkaian program waste management education atau edukasi manajemen pengelolaan sampah yang sedang dibangun, Amatil Indonesia meluncurkan program pilot Community Development di Dusun Tamanan.
ADVERTISEMENT
“Kemitraan dengan komunitas, terlebih area zona-1 adalah salah satu wujud dari 4 pilar keberlanjutan kami. Program pengembangan masyarakat ini kami persiapkan sebagai dukungan Amatil Indonesia untuk kemajuan pembangunan desa dan kolaborasi ini akan membantu pemerintah daerah, provinsi maupun pusat mengurangi permasalahan sampah yang ada di sekitar kita saat ini,” terangnya.
Putra menambahkan Dusun Tamanan dipilih menjadi lokasi program pilot karena dianggap mendukung dari sisi problematika sampah dan masyarakatnya. “Masyarakat Dusun Tamanan memiliki keinginan besar untuk menyelesaikan isu sampah yang saat itu telah muncul, namun kesulitan untuk memulainya karena tidak memiliki pengetahuannya,” ujarnya.
Menurut Regional Corporate Affairs Manager, Coca-Cola Amatil Indonesia, Armytanti Hanum Kasmito menyatakan keinginan perusahaan untuk memastikan bahwa dampak yang diciptakan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Coca-Cola Amatil Indonesia percaya bahwa kesuksesan kami sebagai perusahaan bukan sekadar diukur dari investasi uang atau waktu yang diberikan, akan tetapi dari dampak yang kita ciptakan. Utamanya untuk komunitas lewat program community development ini,” kata Armytanti.
Sedangkan Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab. Pasuruan, Fatoni menjelaskan Program edukasi manajemen pengelolaan sampah oleh Amatil Indonesia berkolaborasi dengan FKPL di Dusun Tamanan tersebut mulai berlangsung sejak September 2019.
“Coca-Cola Amatil Indonesia datang dan mengajak kami Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab. Pasuruan untuk berkolaborasi bersama membantu masyarakat Dusun Tamanan memecahkan masalah persampahan yang saat itu membelit mereka,” jelasnya.
Adapun hasil dari kolaborasi tersebut, Amatil Indonesia bersama FKPL telah menyelenggarakan serangkaian Focus Group Discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan kunci di Dusun Tamanan, masyarakat serta memberikan pendampingan kepada Komunitas Pemuda Peduli Sampah (KP2S) Dusun Tamanan yang baru terbentuk saat itu hingga mendapatkan legalitas dari Pemerintah Desa Kepulungan.
ADVERTISEMENT
“Program pendampingan yang diberikan ini meliputi pendataan, penyadaran, peningkatan kapasitas, pelatihan pemilahan sampah skala rumah tangga serta pengelolaan sampah skala dusun. Seluruhnya menggunakan penilaian-penilaian yang terukur,” kata Fatoni.
Di awal bulan tahun 2020 ini, KP2S Dusun Tamanan telah mampu menjalankan program penanganan sampah rumah tangga di dusun mereka. Melalui pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan iuran kebersihan dari warga.
“Kami berterima kasih dengan kehadiran Coca-Cola Amatil Indonesia karena telah membantu kami mengatasi problem timbulan sampah yang dulu timbul dan mengganggu kenyamanan dusun kami. Kini di Dusun Tamanan secara rutin telah berjalan program pengambilan sampah di tiap rumah serta aktivitas pemilahan sampah setiap dua hari sekali.,” pungkas Ketua KP2S, Dian Wahyudi.
ADVERTISEMENT
Diharapkan pada akhir Januari, KP2S Dusun Tamanan berhasil mengurangi timbulan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dari total 219 KK,terkumpul timbulan sampah sebanyak 595,5 kilogram (kg) atau setara dengan 4 gerobak sampah dorong selama dua hari pengumpulan.
Bahkan sampah organik kini mampu dikelola menjadi kompos sebanyak 205,5 kg. Sisanya untuk sampah anorganik, dijual ke bank sampah atau pengepul sebanyak 115,2 kg. Sedangkan untuk residu yang tidak bisa dikelola, tersisa 274,8 kg.
Amatil Indonesia sebagai perusahaan penjualan, manufaktur, dan distribusi minuman terkemuka, sejak tahun 1992 telah menjalankan program-program keberlanjutan yang dipandu empat pilar: Environment, Our People, Wellbeing dan Community.
Waste Management Education merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan oleh Amatil Indonesia untuk pilar Community dengan berkontribusi bagi peningkatan kapasitas masyarakat melalui komitmen dukungan perusahaan terhadap program pemerintah berupa pengurangan sampah berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Berbagai inisiatif serupa juga telah dilakukan oleh Amatil Indonesia utamanya untuk masyarakat yang bersentuhan langsung dengan fasilitas Amatil Indonesia di seluruh wilayah operasinya antara lain melalui bantuan pendidikan bagi siswa berprestasi, bantuan infrastruktur, bantuan air bersih melalui Water for Life, serta penanaman pohon di area tangkapan air dan pelatihan masyarakat setempat melalui Coca-Cola Forest. (ajo/gus).