Dinkes Probolinggo Gelar Gebyar Deteksi Dini Kanker dan Payudara

Konten Media Partner
30 April 2019 23:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinkes Probolinggo Gelar Gebyar Deteksi Dini Kanker dan Payudara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-273 tahun 2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar gebyar deteksi dini kanker dan payudara mulai 4 hingga 30 April 2019 di 33 puskesmas se-Kabupaten Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diikuti oleh semua karyawati, istri PNS dan masyarakat umum wanita usia 30 sampai 50 tahun. Sasaran tiap puskesmas minimal 60 wanita yang diperiksa. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pendaftaran jumlah sasaran sampai pemeriksaan dan pengobatan pasien.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kasi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Wiwik Yuliati mengatakan kegiatan ini bertujuan agar semua wanita di Kabupaten Probolinggo terbebas dari penyakit kanker serviks dan payudara serta 30% wanita usia 30 50 tahun di Kabupaten Probolinggo melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.
“Selain itu, meningkatkan penemuan kasus dini kanker serviks dan kanker payudara, meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin serta meningkatkan cakupan deteksi dini kanker servik dan payudara di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Wiwik, penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular dimana kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan kanker tertinggi pada perempuan di Indonesia. Kementrian Kesehatan telah memulai dan menjalankan program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara sejak tahun 2007, namun belum berjalan secara optimal.
“Hal ini karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan deteksi dini, kurangnya sumber daya manusia dan kurangnya akses pelayanan deteksi dini. Diantara semua jenis kanker, kanker serviks dan kanker payudara menjadi penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut Wiwik menegaskan kanker serviks dan payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Probolinggo yang memerlukan penanganan secara dini dan komprehensif.
“Berdasarkan data yang ada selama tahun 2015-2018 di Kabupaten Probolinggo, diperoleh data yaitu wanita usia 30-50 tahun dengan IVA positif pada tahun 2015 sebanyak 73 dari 2.388 orang yang diperiksa, tahun 2016 sebanyak 16 orang dari 1.323 orang yang diperiksa, tahun 2017 sebanyak 92 orang dari 4.753 orang yang diperiksa dan meningkat di tahun 2018 menjadi sebanyak 105 orang dari 3.710 orang yang diperiksa,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Wiwik menambahkan semakin banyak wanita-wanita yang dilakukan pemeriksaan kanker servik dan payudara semakin dapat diketahui sedini mungkin sehingga wanita bisa terbebas dari penyakit kanker servik dan payudara.
“Harapannya semua wanita terbebas dari kanker, menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat kanker, meningkatnya cakupan deteksi dini kanker rahim dan payudara serta meningkatnya jumlah puskesmas yang melakukan pemeriksaan gratis detekni dini kanker serviks dan payudara,” pungkasnya. (mel/nis).
Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya