Dinkes Probolinggo Minta Ormas Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan

Konten Media Partner
14 November 2019 10:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Probolinggo, Kabarpas.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, menggelar pertemuan advokasi akselerasi program imunisasi bagi lintas sektor di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo. Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko ini diikuti oleh 75 orang peserta terdiri dari 25 orang dari Tim Penggerak PKK Kecamatan, 25 orang dari Muslimat NU dan 25 orang dari Aisyiyah Kabupaten Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi evaluasi program imunisasi di Kabupaten Probolinggo dan optimalisasi peran lintas sektor dalam program imunisasi dari narasumber Darsa dari Dinkes Kabupaten Probolinggo dan Gito Hartono dari Dinkes Provinsi Jawa Timur.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko mengatakan imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular dengan memberikan perlindungan kepada individu dan komunitas dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
“Imunisasi adalah suatu upaya meningkatkan atau menimbulkan kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu sehingga bila terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau mengalami sakit ringan,” katanya.
Menurut Nunung, imunisasi bayi meliputi hepatitis B, BCG, polio tetes (OPV) DPT-Hib IPV. Bawah anak umur 2 tahun DPT-Hib, campak/MR, anak sekolah (bias) campak/MR.DT, Td dan WUS Td. Beberapa manfaat imunisasi yaitu memberikan proteksi spesifik individu.
ADVERTISEMENT
“Setiap orang yang diimunisasi akan membentuk anti bodi dan akan membentuk kekebalan community protection yaitu orang yang diimunisasi dalam jumlah yang cukup atau 95%,” jelasnya.
Nunung menambahkan ada 4 strategis penguatan imunisasi. Pertama, peningkatan cakupan analisa pemantauan wilayah setempat (PWS) dan RTL. Kedua, peningkatan akses masyarakat dengan pendekatan PIS-PK (Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga). Ketiga, peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yaitu pendekatan masyarakat, lintas sektor dan LSM terkait dan pembentukan form masyarakat peduli imunisasi. Keempat, peningkatan kualitas imunisasi, pengelolaan vaksin yang efektif, memastikan kualitas data dengan validitas data sasaran dan pelaksanaan monitoring berkala.
“Peran lintas sektor terutama lembaga atau organisasi masyarakat penting, untuk memotivasi kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya ke tempat pelayanan imunisasi serta peran lembaga dan organisasi kemasyarakatan tersebut sangatlah penting. Kita berharap bisa mendorong lembaga/organisasi agama (NU dan Muhammadiyah) untuk mendukung pelaksanaan imunisasi rutin dan dukungan pelaksanaan imunisasi pada sekolah berbasis agama,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto melalui Kasi Surveilans dan Imunisasi Darsa mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang evaluasi dan pelaksanaan program imunisasi di Kabupaten Probolinggo serta meningkatkan peran lintas sektor dalam program imunisasi di Kabupaten Probolinggo.
“Imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit tertentu,” pungkasnya. (mel/nis).