Empat SMP di Probolinggo Dinilai Tim Verifikasi Adiwiyata Jatim

Konten Media Partner
27 April 2019 23:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Probolinggo, Kabarpas.com – Sedikitnya 4 (empat) sekolah di Kabupaten Probolinggo didatangi dan dinilai oleh Tim Verifikasi Lapang Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019, Sabtu (27/4/2019). Keempat sekolah tersebut diantaranya SMPN 1 Kraksaan, SMPN 2 Kraksaan, SMPN 1 Gending dan SMPN 3 Gading.
ADVERTISEMENT
Tim verifikasi lapang Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur sebanyak 4 (empat) orang ini dipimpin oleh Dyah Larasayu. Mereka didampingi oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo.
Pada verifikasi ini, keempat sekolah tersebut melakukan pemaparan tentang program Adiwiyata yang berwawasan lingkungan yang sudah dilakukan. Selanjutnya dilakukan penilaian lapang dengan melakukan dialog dengan beberapa siswa dan guru serta melihat secara langsung kondisi riil pengelolaan sekolah Adiwiyata sesuai yang tercantum dalam profil yang sudah dikirimkan.
Ketua Tim Verifikasi Lapang Sekolah Adiwiyata Jawa Timur Dyah Larasayu menyampaikan ucapan terima kasih banyak atas dukungan semua pihak sehingga sekolah mampu menerapkan sekolah berwawasan lingkungan.
“Saya memberikan apresiasi karena dengan program ini berarti pihak sekolah sejak usia dini sudah menanamkan kesadaran tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Probolinggo Anang Budiarto mengungkapkan sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata dilaksanakan berdasarkan prinsip edukatif, partisipatif dan berkelanjutan.
“Harapan kami ke depan, semua sekolah calon Adiwiyata tetap bersemangat dalam meraih predikat Adiwiyata baik tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Meskipun demikian, hal itu bukanlah tujuan akhir. Karena yang terpenting bagaimana sekolah menerapkan suasana sekolah yang berwawasan lingkungan dengan keterlibatan semua pihak sekolah, baik guru maupun muridnya,” harapnya. (mel/nis)
Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya