PKBM Insan Cendekia Besuk Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Guru PAUD

Konten Media Partner
21 September 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PKBM Insan Cendekia Besuk Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Guru PAUD
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru Pos PAUD yang menjadi binaan penyelenggaraan PAUD bekerja sama dengan desa, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Insan Cendekia Kecamatan Besuk menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas guru PAUD di KPRI Sejahtera Besuk, Jumat hingga Sabtu (20-21/9/2019).
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina ini diikuti oleh 50 orang para guru PAUD/Pos PAUD dari utusan 10 desa se-Kecamatan Besuk serta 3 peserta dari perwakilan mahasiswi KKN Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton.
Ketua PKBM Insan Cendekia Kecamatan Besuk Nur Faizah mengungkapkan kegiatan ini bertujuan agar para guru PAUD/Pos PAUD memiliki persepsi dan langkah yang sama dalam pengelolaan, peningkatan layanan PAUD bermutu di Kecamatan Besuk. “Sekaligus memiliki pandangan dan penanganan bersama, bersinergi dalam penanganan stunting, khususnya bidang pendidikan,” ungkapnya.
Sementara Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo dalam paparannya tentang tips menjadi orang tua hebat menyampaikan bahwa anak hebat lahir dari keluarga dan orang tua hebat. Simulasi kecerdasan intelektual, emosional, motorik dan komunikasi harus distimulus secara bersama di usia emas.
ADVERTISEMENT
“Harapannya materi dan praktek selama bimtek dapat diimplementasikan di sekolah dan di rumah, sehingga peran guru dan orang tua saling mendukung kesuksesan merawat tumbuh kembang anak,” harapnya.
Sedangkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina mengatakan dalam rangka penurunan angka stunting, Dinas Pendidikan salah satu tugasnya memberikan penguatan kepada Bunda PAUD. Targetnya itu 2 Bunda PAUD desa harus paham tentang pendidikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang didalamnya ada materi tentang kehamilan untuk mencegah stanting.
“Harapannya kalau Bunda PAUD sudah paham tentang pendidikan 1000 Hari Pertama Kehidupan bisa memberikan pemahaman tentang stunting kepada wali murid melalui pendidikan parenting dan pendidikan keluarga. Biasanya murid PAUD itu sudah diikuti oleh ibunya. Jadi apakah sebulan sekali atau tiga bulan sekali mereka melakukan pendidikan parenting dan memberikan pemahaman kepada para orang tua atau orang tua murid tentang stunting dan 1000 Hari Pertama Kehidupan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dewi, Bunda PAUD bisa memberikan pembiasaan baik di PAUD, misalnya pemberian makanan tambahan dan cuci tangan, supaya yang stunting gizinya tidak tambah buruk kalau bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Itu tugas kami memberikan penguatan pengetahuan kepada Bunda PAUD dan harapannya mereka bisa menjadi kader posyandu dan kader Bina Keluarga Balita. Syukur-syukur di desa itu bisa membentuk PAUD yang holistik taman posyandu, ada PAUD, posyandu dan bina keluarga balitanya,” tegasnya.
Dewi menerangkan bahwa pihaknya mempunyai target 120 sasaran. Tetapi yang dilakukan di Kecamatan Besuk ini adalah mandiri. Sementara anggaran dari Dinas Pendidikan hanya cukup untuk 120 orang.
“Sebetulnya perintah dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dari DD (Dana Desa) mengalokasikan anggaran untuk mengirimkan dua orang untuk diklat dasar. Kalau ini khan masih pelatihan biasa. Kalau diklat dasar itu satu paket lengkap dari DD. Ini apresasi karena Kecamatan Besuk ini mandiri dan ada support dari desa, cuma ini baru pelatihan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Kepada para peserta Dewi meminta agar sekembalinya mengikuti pelatihan ini harapannya ilmu dan penguasaannya terus ditingkatkan serta bisa diimplementasikan di dalam pengajaran. “Pembiasaan yang baik bagi murid bisa diterapkan kepada para orang tua murid melalui parenting sehingga angka stunting bisa menurun di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (mel/nis).